WAJAH PERTEMANAN


 

  

Wajah pertemanan adalah kondisi yang mewarnai hungangan sosial dalam pergaulan. Kondisi wajah pertemanan bisa jadimenyenangkan,  menyedihlan (buruk), sampai berakhir  perpisahan adalah pengaruh-pengaruh yang didapat dalam perjalanan selama pertemanan. Mau berteman dengan semua lapisan masyarakat  baik mislin, kaya,  dengan tipe-tipe  orang yang dipunyai seperti :  sombong, pelit, malas sebaliknya orang baik dan penuh perhatian dan setia , semua tergantung dari pribadi masing-masing orang. Tak mungkin pertemanan akan selalu baik, selalu ada tiak-riak didalamnya yang akan menguatkan pertemanan menjadi tetap awet atau hancur karena buah keegoisannya sendiri.

Berteman dengan siapapun, tak  ada masalah sah-sah saja tergantung niat dan tujuan pertemanan itu sendiri. Punya banyak teman tak menjamin, mereka mau berbagi suka maupun duka bersama, meski ada 1 adau 2 kebanyakan pertemanan hanya awet kalua pas ada maunya, ada untungnya untuk mereka yang ingin mengambil keuntungan dari pertemanan. Hal ini serupa dengan yang kualami. Wajah pertemanan yang kuharap jadi langgeng, hubungan baik yang terjalain  menjadi persahabatan,  malah di luar dugan  90% tak bisa dipercaya, mereka payah meski aku telah berusaha membuktikan arti pertemanan sampai berpuluh-puluh  kali, tanpa berharap berbalas, lama-lama aku jenuh dengan sikap mereka, akhirnya menjauh, lebih dekat dan nyaman dengan sang pencipta, Allah SWT.

Fian,  nama panggilanku, masih  kuliah di Universitas ternama Surabaya, jurusan tehnik mesin, Angkatan 2020. Banyak teman menilaiku loyal, helpful, lumayan smart, membuatku mudah bergaul , punya banyak teman, berpengaruh di  kelas, kebanyakan laki-laki dan sedikit teman cewek. Ini adalah sekilas kisahku yang masih saja eksis diingatanku, wajah pertemanan yang kualami.

Di kalangan mahasiswa tehnik,  Hpku tak pernah sepi SMS & video call, temenku yang rata-rata bergaya gaul, sering menguras isi domnpetku. Mulai pinjam uang, koleksi hp bermerk, servis kendaraan gratis, maklumlah uang jajanku lumayan banyak dari ortuku tiap harinya. Teman-temanku memanfaatkan diriku dengan meminjam uang dan HP dengan janji palsu, tak pernah ada bukti, adalah kebiasaan mereka.  Buntut  pinjaman uang dan hpku yang mereka pinjam, tak dibayar. Temenku punya jurus menghilang saat ditagih, inilah yang bikin  aku pusing  dan sakit hati.

“Wisnu, hari ini tepat 12 Juli jatuh tempo bayar hutangmu”.

“Utang apa Fin, rasanya tak pernah hutang dech”.

“Dasar, saat hutang saja yang baik, sekarang mana !.

“Udah, Bye itu urusanmu!.

Kata-kata Wisnu terdengar kecut, aku berusaha untuk sabar menerima ini. Bagaimana dengan Puguh & Panji, pinjam  2 HP bermerkku, akankah mereka sama berkelit seperti Wisnu, dengan jurus menghilangnya?. 

            Wajah pertemanan bikin trauma, aku lebih percaya dengan sang pencipta, Allah SWT yang selalu menyelamatkan, melindungi, menyayangiku sebagai hamba yang selalu berusaha beriman,  beribadah padaNya.

 

Wajah pertemanan adalah kondisi yang mewarnai hungangan sosial dalam pergaulan. Kondisi wajah pertemanan bisa jadimenyenangkan,  menyedihlan (buruk), sampai berakhir  perpisahan adalah pengaruh-pengaruh yang didapat dalam perjalanan selama pertemanan. Mau berteman dengan semua lapisan masyarakat  baik mislin, kaya,  dengan tipe-tipe  orang yang dipunyai seperti :  sombong, pelit, malas sebaliknya orang baik dan penuh perhatian dan setia , semua tergantung dari pribadi masing-masing orang. Tak mungkin pertemanan akan selalu baik, selalu ada tiak-riak didalamnya yang akan menguatkan pertemanan menjadi tetap awet atau hancur karena buah keegoisannya sendiri.

Berteman dengan siapapun, tak  ada masalah sah-sah saja tergantung niat dan tujuan pertemanan itu sendiri. Punya banyak teman tak menjamin, mereka mau berbagi suka maupun duka bersama, meski ada 1 adau 2 kebanyakan pertemanan hanya awet kalua pas ada maunya, ada untungnya untuk mereka yang ingin mengambil keuntungan dari pertemanan. Hal ini serupa dengan yang kualami. Wajah pertemanan yang kuharap jadi langgeng, hubungan baik yang terjalain  menjadi persahabatan,  malah di luar dugan  90% tak bisa dipercaya, mereka payah meski aku telah berusaha membuktikan arti pertemanan sampai berpuluh-puluh  kali, tanpa berharap berbalas, lama-lama aku jenuh dengan sikap mereka, akhirnya menjauh, lebih dekat dan nyaman dengan sang pencipta, Allah SWT.

Fian,  nama panggilanku, masih  kuliah di Universitas ternama Surabaya, jurusan tehnik mesin, Angkatan 2020. Banyak teman menilaiku loyal, helpful, lumayan smart, membuatku mudah bergaul , punya banyak teman, berpengaruh di  kelas, kebanyakan laki-laki dan sedikit teman cewek. Ini adalah sekilas kisahku yang masih saja eksis diingatanku, wajah pertemanan yang kualami.

Di kalangan mahasiswa tehnik,  Hpku tak pernah sepi SMS & video call, temenku yang rata-rata bergaya gaul, sering menguras isi domnpetku. Mulai pinjam uang, koleksi hp bermerk, servis kendaraan gratis, maklumlah uang jajanku lumayan banyak dari ortuku tiap harinya. Teman-temanku memanfaatkan diriku dengan meminjam uang dan HP dengan janji palsu, tak pernah ada bukti, adalah kebiasaan mereka.  Buntut  pinjaman uang dan hpku yang mereka pinjam, tak dibayar. Temenku punya jurus menghilang saat ditagih, inilah yang bikin  aku pusing  dan sakit hati.

“Wisnu, hari ini tepat 12 Juli jatuh tempo bayar hutangmu”.

“Utang apa Fin, rasanya tak pernah hutang dech”.

“Dasar, saat hutang saja yang baik, sekarang mana !.

“Udah, Bye itu urusanmu!.

Kata-kata Wisnu terdengar kecut, aku berusaha untuk sabar menerima ini. Bagaimana dengan Puguh & Panji, pinjam  2 HP bermerkku, akankah mereka sama berkelit seperti Wisnu, dengan jurus menghilangnya?. 

            Wajah pertemanan bikin trauma, aku lebih percaya dengan sang pencipta, Allah SWT yang selalu menyelamatkan, melindungi, menyayangiku sebagai hamba yang selalu berusaha beriman,  beribadah padaNya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTI KEJUJURAN, TUKANG BECAK BERKAKI SATU

BUKAN POCONG BIASA

MESIN WAKTU