Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

KOPDAR KAMAR NO 119

Gambar
      H ari Jumat, 21-Oktober-2022 adalah waktu yang kutunggu sejak sebulan lalu. menghadiri Kopdar RVL di kota Jogja, ada keinginan yang besar untuk bertemu dan berliterasi bersama teman-teman seprofesi yang tersebar luas senusantara. Tiket naik KAI untuk dua orang, Dio, anakku pertama dan aku. Meski baru pertama pengalaman naik kereta api, kuakui enjoy banget bersama   Dio, yang selalu menghiburku, apalagi melihat kanan kiri jendela penuh pemandangan hijau nan indah, tak menghabiskan waktu lama, hanya 5 jam.   Bernyanyi-nyanyi dengan head set. Perjalananku lancar, bau wangi-wangian tercium di dalam kereta, yang bersih dan ber Ac, cool.        Laju kereta api yang cukup cepat, hingga tiba sesuai jadwal, sekitar jam 13.30 sampai di stasiun Tugu Jogjakarta, aku berteriak keras, Jogja I am coming.  Senyum di bibirku terus mengembang, Langkah kaki seakan mau terbang ingin cepat sampai dan bertemu dengan teman-teman, senangnya rasa ini.       Kuingin mendapatkan pengalaman berliterasi,

AKHIR TAK BAHAGIA

Gambar
           H akekat pernikahan   adalah menyatukan dua hati yang berbeda dalam suatu mahligai rumah tangga, rasa yang saling mengasihi, percaya   dan memiliki satu dengan lainnya , semakin kuat ikatan cinta di dalamnya. Harapan tinggi   yang kugantungkan bersama hadirya rasa cinta, harus kutelan pil pahit, yang tak pernah terlintas dalam benakku, akhir yang tak bahagia.          Prahara   kisah ini di awali dari perjodohan antar   orang tua, yang ingin melanjutkan garis keturuanan dengan pasangan yang sama derajatnya   baik bibit, bebet dan bobot pendamping hidup yang berjalan bersama   dalam sebuah   rumah tangga hingga maut yang memisahkan. Aku tak punya pilihan, selain menerima apapun keputusan orang tua.       Kedua orang tua yang telah bersepakat menjodohkanku dengan Robby, laki-laki yang tak pernah kukenal sebelumya. Kuhanya   mampu menerka-nerka sifat yang dimiliki Robby calon suamiku   nanti. Kata-kata manis yang kudengar dari bu Yessy, ibu Robby, yang memuji sifat da p

RAMESAM (RATAPAN MEMORI SANG MANTAN)

Gambar
          M emori yang  tertanam di pikiran dan hati tak mungkin mampu terhapus dengan mudah seperti pakaian kotor yang dicuci dengan detergen  bersih tanpa noda yang tertinggal, memori sang mantan yang berkesan takkan hilang tanpa  proses yang berliku. Inilah kisahku Ramesan,  ratapan memori sang mantan.        Dewi, orang-orang yang biasa  memanggilku. Aku seorang perawan tua,  yang berjanji tak akan  menikah, dengan laki-laki manapun. Pengalaman kelam, yang pernah singgah dalam hidupku dua tahun lalu, laki-laki yang menghamili dan telah beristri,  membuyarkan harapanku membangun keluarga kecil, untuk hidup selamanya berdua,  hanya tinggal kenestapaan yang singgah di hati kututup dalam-dalam tak ingin merasakanya kembali untuk kedatangan cinta berikutnnya          Malang tak bisa ditolak kegadisanku terrenggut , terkoyak dengan  kisah cinta yang tak sempurna, tak berlabuh  dalam sebuah mahligai perkawinan, menyisakan luka berkepanjagan dan kekecewaan saja. Trauma mengenal rasa cinta