PENCULIK ARWAH BAPAK (Part 1)
Suasana hening, udara malam berhembus kuat menerpa pohon tua, yang berdiri kokoh di depan rumahku, bentuk pohon berdaun rimbun, serabut pohon yang panjang menjutai ke bawah, sesekali bayangan putih sekitar pohon melintas, hi angker, pantas saja banyak orang takut melewati rumahku penampakan mahluk-mahluk menyeramkan membuat dag-dig dug janntung seakan mau copot, bulu kuduk jadi merinding, menakutkan, apalagi saat mereka, mengawasi orang yang berjalan lalu-lalang. Hi, hi,hi suara cekikian wanita berbaju putih, berambut hitam panjang berderai, aroma bunga melati tercium kuat, Kuntilanak. Tak itu saja seekor macan putih berukuran besar bertaring tajam tiba-tiba muncul di samping Kuntilanak, yang berdiri di atas dahan kecil. Normalnya mahluk yang berdiri di atas dahan sekecil itu, bisa jatuh tak kuat menahan bobot badannya hanya mahluk jadi-jadian yang bisa seperti itu. Keberadaan macan dan Kuntilanak yang sangat meresahkan warga sekitar. Sang surya menyinari