MENULIS PENTIGRAF : HANYA CINTA
A wan putih menghiasi langit pagi ini, hangat sinarnnya seakan masuk ke dalam pori-pori kulitku. Kubaringkan kepalaku yang terasa berat, pusing di kasur spring bed, kamar tidur. Hari ini aku seperti ling_lung, bagaimana tidak dari bangun tidur, mandi, makan dan membaca buku tidak konsen, yang kupikir hanya Rindi, gadis sederhana yang masih polos, diam=diam aku terkesan dan menyukainnya. Benarkah pepatah jawa bilang, witing trisno jalaran soko glibet, Rindi teman sekantor, bagian customer service meja 1, yang mampu menaklukkanku. Aku kagum padanya, Rindi tak seperti cewek lain yang matre, mengukur keberadaan laki-laki dari hartanya. Sebaliknya Rindi melakukan sesuatu dengan tulus apa adaya, tak dibuat-buat. Rindi, gadis yang santun, dia adalah tempat curhatku teryaman didunia. Halusnya budi bahasanya, tak bisa kujumpai dari cewek manapun, hanya dia waiita yang nyaris sempurna. Meja kerja Rindi yang bersebela...