Apakah opini teman selalu benar ? Temukan jawabannya disini
Manusia
adalah mahluk sosial, yang berarti saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Manusia tidak mampu untuk berdiri sendiri tanpa kehadiran orang lain yang memberi
warna dalam kehidupan ini. Pada
pergaulan sehari-hari, baik itu di rumah, sekolah, di dunia kerja, atau tempat
lain, pasti akan menemukan bermacam-macam sifat atau karakter seseorang dengan
cara berpikir yang berbeda-beda tergantung dari pembentukan watak yang
mendasarinya.
Pembawaan seseorang ditengah-tengah
masyarakat, terkadang bisa diterima dengan baik atau sebaliknya, dicaci maki atau dikucilkan dari pergaulan. Semua itu
tergantung dari cara menilai seseorang pada orang lain. Ukuran penilaian
seseorang bila dianggap baik, bila suka
menolong, santun dalam mengolah kalimat pembicaraan, berwawasan luas , sabar dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Sebaliknya ukuran penilaian seseorang dikatakan
tidak baik, adalah balikan yang baik.
Tidak santun dalam mengolah kalimat pembicaraan, bermisi untuk keuntungan
diri sendiri/egois, temperamen, pandai memanfaatkan orang lain dan pelit/kikir. Kedua ukuran penilaian baik
dan tidak baik yang diberikan seseorang pada orang lain bersifat relatif,
artinya tidak semua penilaian itu dibenarkan, tergantung sudut pandang cara
berfikir masing-masing induvidu. Ada yang menganggap yang baik itu jahat, ada
pula yang menganggap yang tidak baik itu baik. Bagaimanapun kebenaran dan
kebaikan itu mutlak milik Allah SWT.
Beberapa
teman yang saya temui, mempunyai penilaian yang jauh berbeda dengan apa yang
saya harapkan. Ada yang menganggap saya najis, keras, egois dan kotor.
Penilaian mereka yang bernada menjatuhkan acap kali membuat saya berpikir dan mendalami kalimat-kalimat
yang mereka lontarkan. Perbaikan-perbaikan yang saya lakukan demi
mengubah image orang, dalam menilai saya, terkesan bagai angin yang tak pernah menyentuh hati
atau pikiran mereka. Doa-doa yang saya panjatkan untuk menguatkan hati dan
pikiran , terus saya lakukan agar saya mampu
bertindak dan berlogika dengan benar tidak seperti penilaian orang itu pada
saya .Suara hati tak dapat dipungkiri,
selalu menangis merasa terdholimi ketika mulai hati mulai meradang , pada penilaian orang yang menusuk hati itu . Allah
SWT maha bijaksana yang selalu mengampuni dosa dari perbuatann khilaf manusia,
tapi manusia tak dapat memaafkan atau merubah cara pandang berteman yang baik
sesuai kaidah agama.
Teman-teman
seolah tidak berlogika setiap
kali berhadapan dengan saya . Yang
lebih menyakitkan, mereka menghasut dan menceritakan kejelekan saya pada teman
lain, hingga teman yang tidak tahu apa-apa mulai membenci saya. Anehnya tiap
kali mendapatkan perlakuan tak berlogika itu, saya tidak punya
waktu untuk membalas perbuatan mereka. Seolah ada yang mengatakan, semua akan
menjadi urusan Allah SWT .
Menyikapi
masalah ini memang butuh waktu berminggu-minggu, berbulan sampai bertahun-tahun
untuk melakukan ihktiar dan memohon petunjuk pada Allah SWT, maha melihat, maha
mendengar dan maha segala-galanya. Dengan usaha dan doa yang terus saya lakukan, masih belum menunjukkan hasil-hasil
positif seperti yang diharapkan. Semua
telah saya pasrahkan pada Allah SWT. Hal-hal buruk seperti menghujat,
membicarakan kejelekan orang lain, berbicara kotor, tak pernah saya lakukan.
Selama ini saya selalu menyikapi waktu yang ada, dengan melakukan kegiatan
positif.
Ketika
saya butuh seorang teman untuk menasehati dan memberi masukan pada saya, tak
seorangpun yang mau mendekati saya. Tapi ketika seseorang teman terjatuh karena pukulan kalimat dari
teman lain, saya adalah orang pertama
untuk menghibur perasaan teman yang lagi sakit, memikul luka bersama hati teman
yang lagi sakit. Tetap Bersikap baik pada teman yang membenci walau dinilai jelek
sekalipun, yang paling utama Allah SWT
tidak pernah membenci saya, biarlah orang lain akan berproses dalam menilai
saya. Tetap sabar walau di tempat yang tidak nyaman.
Duduk
di meja belakang sambil menghadap laptop , adalah kebiasaan yang saya lalukan
ketika para teman sibuk mengobrol
sana-sini, atau pergi jalan-jalan ketika masih dalam jam kerja. Teman-teman sering mengajak ngrumpi
tapi saya hanya tersenyum sambil menghadap laptop, mencari tambahan rejeki yang halal, yang akan saya digunakan sebagai penyambung
hidup keluarga saya. Mendapat pesanan diluar
pekerjaan saya. Membantu sahabat/ kerabat mengurus kenaikan pangkat online, membuat
perangkat, membuat alat peraga pembelajaran dll, Bahkan order pembuatan PTK/ karya
tulis sering saya dapatkan mulai dari kepala sekolah SD maupun SMP , lumayan
honornya buat kebutuhan dapur dari pada ngobrol dengan teman yang tidak ada
juntrungnya.
Waktu
telah memproses , beberapa teman yang membenci saya pelan-pelan telah menemukan
jalan Allah SWT yang menyadarkan mereka untuk melakukan perbaikan – perbaikan agar
hidup lebih barokah. Yang saya lakukan hanya berdoa dan bersikap baik. Bagai
pepatah anjing mengonggong kafilah tetap berlalu, yang berarti biarkan
orang menilai apa saja menurut mereka, lakukan ihktiar dan tetap sabar
berpositing thinking. Alhamdulilah saya iklas menerima semua yang terjadi.
Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk pada teman-teman yang tidak sehati dengan
saya, Amin amin amin YRA .
Komentar
Posting Komentar