Pembelajaran Berharga


 


        Pembelajaran berharga yang sangat bernilai pada kehidupan manusia, diperoleh seseorang sebagai teguran atau peringatan agar kualitas  diri untuk melakukan perbaikan-perbaikan  menjadi lebih baik . Begitu juga dalam  mengambil keputusan baik untuk  dirinya khususnya maupun  bagi orang banyak pada umumnya .Pembelajaran berharga tidak muncul setiap hari ataupun setiap saat, ada momen-momen tertentu yang terlewat dan membawa kesan yang bernilai tersendiri pada diri seseorang. Setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda  dalam menyikapi pembelajaran berharga ini. Tipe-tipe penyikapan seseorang dalam menerima pembelajaran berharga itu  antara lain:

1.Tipe biasa seperti tak terjadi apa-apa  dalam  menerima pembelajaran berharga, tidak membekas dalam hati maupun  membawa perubahan apapun dalam dirinya.

2. Tipe  tidak serius dalam menerima pembelajaran berharga. Ini  berpengaruh hanya beberapa saat, tidak berdampak banyak dalam kehidupan sehari-hari. Tipe ini hanya bersifat sementara , dan pembelajaran berharga terlewat begitu saja.

3. Tipe serius , dalam menerima pembelajaran berharga. Tipe ini membawa dampak signifikan dalam proses  kematangan diri seseorang. Dan berdampak baik setelah menerima pembelajaran berharga ini.

    Pembelajaran berharga yang saya alami dimulai pada awal bulan Juli 2021. Di mulai ketika ke dua anak saya  Dio dan Alfian berhari-hari demam, tidak mau makan, dan kondisinya drop, praktis mereka banyak istirahat untuk memulihkan kesehatannya. Sampai seminggu kondisi mereka tak kunjung pulih.  Saya membawa mereka ke dokter umum. Saya baru tahu dari dokter, ternyata lambung Dio, lagi bermasalah. Dio banyak mengkonsumsi  makanan cepat saji dan ini berdampak lambungnya meradang dan badannya deman. Kondisi ini sama dengan Alfian, anak kedua saya. Setelah diperiksa dan mendapat obat, kondisi  anakku tidak langsung sehat. Saya menyiapkan  makanan bertekstur lembut  seperti makan bubur ayam, minum madu dan vitamin C  dan tak lupa obat-obatan dari dokter terus saya berikan.  8 hari berikutnya, Alhamdulilah mereka mulai beraktivitas seperti biasa..

      Di minggu ke 2 bulan Juli, bapak saya kondisinya drop karena 3 hari tidak mau makan. Keinginan bapak hanya ingin dirawat di rumah sakit saja. Kami anak-anaknya telah mengantar di beberapa rumah sakit umum Surabaya, tapi ditolak karena pasien penuh hingga rumah sakit tak mampu menampungnya. Akhirnya bapak kami bawa pulang untuk dirawat di rumah. Alhamdulilah bapak berangsur-angsur sehat dan beraktivitas kembali.

      Di minggu ke 3 bulan Juli, adik saya meninggal karena covid 19. Ini adalah pukulan terberat bagi keluarga besar saya. Kesedihan yang mendalam mewarnai kepergian adik kandung tercinta. Mulai dirawat di ruang isolasi sampai meninggal dunia serta  pemakamannya  harus melalui protocol kesehatan. Saya dan ke-empat saudara harus mengikuti anjuran prokes, dengan iklas. Sampainsaat ini masih dalam suasana duka yang mendalam menangisi kepergian adik yang begitu mendadak. Lebih-lebih ibuk, yang selama ini begitu tegar menerima khabar kematian adikku, ternyata lambat laun terasa limbung juga. Ibukku kemana-mana membawa foto adik, dan  berbicara sendiri dengan foto, Alloh hu Akbar.

          Pembelajaran berharga ini sebagian adalah ujian dari Allah SWT, yang menegur saya  untuk selalu berbenah diri, beramal sholeh untuk tabungan di akherat dan rajin beribadah, seperti yang di contohkan adik saya, Alm Sulistya Agung Prabowo.

       Ketika  saya dan adik melewati masa-masa keci , remaja , dan dewasa  bersama . Kadang dekat, kadang pula jauh karena kesibukkan masing-masing. Rasa kangen belum menghinggap di hati, karena bisa bertemu. Kini adik telah tiada, rasa ingin bertemu begitu dalam. Saya terus berdoa, agar bisa bertemu adik walau dalam mimpi, sampai sekarangpun  belum kesampaian juga. Semoga pembelajaran berharga ini membawa dampak yang baik untuk waktu ke depan nanti, Amin amin amin YRA.

 

Surabaya, 11 Agustus 2021


Komentar

  1. Aamin smg Husnul khatimah. Smg Terguran jd tambah ibadah dan iman kita.

    BalasHapus
  2. Sungguh sepenggal crita yang mengahrukan. Semoga pelajaran berharga mampu dipetik setiap orang. Saya ikut berduka membaca tulisan penulis. Semoga almarhum meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Mari kita terus larut dalam kesedihan, mari kita terus mendoakan. Pulang ke haribaan Sang Pencipta, hanya masalah waktu. Kewajiban yang belakangan, mendoakan yang lebih dulu pulang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak D Susanto , yang tlah memberi comment, dan masukkan

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA