TAKDIRMU TELAH MEMANGGIL


Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajala disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185).



Andaikan waktu bisa mengulang, aku ingin melewati hari-hariku bersama adikku tercinta , Sulistya Agung Prabowo yang telah berpulang meninggalkan sejuta pembelajaran hidup, kenangan dirinya kan abadi tak hilang walau berganti jaman. 

 


Adikku, masa kecil kita telah terlewati bersama

Lembaran suka dan duka tergambar jelas di sana

Lukisanmu terpatri di hati terdalam

Kisahmu tak kan tenggelam oleh jaman

 

Adikku, tak terhitung  tetesan air mataku jatuh

Mengiringgi kepergianmu secara tiba-tiba

Aku terhenyak, tak bisa berkata-kata

Hanya bayanganmu yang terus menari di hati

 

Adikku, di hatiku  hanya ada samudra kesedihan

Yang tak  bertepi terus berkarang

Akankah kita kan bertemu lagi

Melewati indahnya kehidupan dunia.


Hari minggu, tanggal 18 Juli 2021, senyum adikku Suistya Agung Prabowo, terlihat  melalui  video call masih terlihat ceria, meski suaranya tak terdengar sekeras dulu ketika ia sehat. Aku masih senang melihat semangatnya, untuk sembuh. Adikku terpapar covid 19. Penyakit yang menular dan membahayakan semua umat manusia  di dunia.

Agung, nama panggilan adikku,  telah mengarunggi bahtera rumah tangga yang bahagia, dengan kehadiran 3 buah hati. Agung, berperawakan tinngi besar, jarang sakit dan hobi makan ikan bakar dan minum minuman dingin , membuat perutnya besar dan  buncit. Kasih sayang adikku , memperhatikan ibu dan bapak di rumah, yang menikmati masa pensiun berdua bersama. Setiap pagi sebelum berangkat kerja, ia sempatkan mampir dan berpamitan ke bapak & ibu,  untuk mencium tangan, serta membawakan sarapan untuk untuk mereka.

Adikku, berkerja disebuah perusahaan container, bagian penagihan membuatnya harus bekerja di lapangan, mulai pagi sampai sore, tak peduli panasnya matahari yang menyengat kulitnya, dan dinginnya derasnya hujan, memenuhi target kerja.  Adikku, menyisakan sebagian rejeki yang diperolehnya untuk bersedekah ke yayasan Panti Asuhan dan menghibahkan beberapa  tanahnya untuk dibangun sebagai  rumah ibadah. Selain itu, adikku sering mengundang puluhan anak yatim piatu  untuk meminta doa dan bersedekah.

Senin tanggal 19- Juli, ibuku menelpon kondisi adikku, yang masuk rumah sakit Islam AL-Irsyad, untuk dirawat intesif, penyebaran virus covid telah menyebar sampai  suaranya tak terdengar lagi. Aku mengunjungginya dengan membawakan makanan, kesukaanya. Tak berselang lama, di IGI Al Irsyad, aku melihat adikku, memakai tabung oksigen yang dipakai menutupi hidung dan mulutnya  sedang duduk di atas tempat tidur. Ketika aku mendekatinya, dia menyuruhku untuk menjauhinya. Adikku, meminta minuman dingin, dan aku memberinya untuk diminum. Tapi dokter dan perawat, melarangku memberikan minuman dingin dengan alasan, kondisi adikku masih sakit.  Akhinya botol aqua ku berikan, untuk diminum adikku. Rasanya lega melihatnya, ketika minum. Aku mendoakan adikku, segera sembuh. Tangan adikku memberi tanda, menyuruhku intuk menjauhinya, dan melambaikan tangan beberapa kali, memintaku untuk pulang.tapi hatiku masih berat meninggalkannya. Agung, melemparkan senyum dan menerima telpon dari bos, menanyakan kondisi kesehatannya  kini.

Aku terus memandang adikku dari jauh, sekilas seperti sehat, semoga selalu begitu. Aku pamitan pulang dan meninggalkan adikku.

Selasa, 20-Juli 2021, kakak  meminta aku mendampingi ibu, karena terus menangis memikirkan Agung, yang masih terbaring sakil di ruang isolasi lantai 3. Ibukku, tak henti-hentinya berdoa dan memabaca ayat-ayat suci Al Quran demi kesembuhan adikku. Tepat jam 14.00 SMS masuk dari adikku , meminta dibawakan es teh dan minuman dingin untuk diantarkan ke rumah sakit du ruang isolasi. Tak berselang lama, aku dan suami, telah sampai di lantai  3, membawakan pesanan adikku. Sayangnya, aku tidak diperkenankan masuk, hanya boleh menitipkan minuman es teh, yang telah dibungkus dengan rapi di dalam sarung ke dokter jaga ruang isolasi . Aku hanya bisa  melihat adikku, yang terbaring lemah dari CCTV. Dan  berusaha menelpon dan mengirim SMS ke adikku, tapi tidak dibalasnya. Arah jam terus memutar dengan cepatnya, pukul 19.30 menit, SMS dari kakakku, mengabarkan bahwa Agung gelisah dan melepas tabung oksigen hingga mendapatkan peringatan dokter yang menanganinya. Mendengar khabar itu, aku langsung mengambil air wudhu untuk membacakan surat yasin memohon kesembuhan adikku.

Jam 21.00, SMS kakakku menggabarkan, bahwa Agung  kritis, karena oksigen dalam darahnya  hanya 40 %. Dan  30 menit berlalu, untuk kesekian kalinya , kakakku mengabarkan, kondisi Agung koma. Ya alloh, bagaimana adikku ini kok bisa koma?. Aku teruskan membaca Al fatihah sebanyak-banyaknya. Aku dikejutkan suara suami yang memanggil-manggil namaku. Akhirnya aku menghampirinya dan suami bilang Agung telah tiada, Ya Alloh adikku….!!Inalilahi wa inalilahi rojium  Aku menjerit dan menangis. Agung telah tiada.

Agung telah tiada, seperti mimpi tapi ini nyata. Ya Allah , adikku yang masih 43 tahun, telah dipanggil olehMu .

Kini adikku, berada di peristirahatan terakhir di Keputih Surabaya. Aku hanya bisa tertegun melihat batu nisan yang bertulskan nama adikku, Sulistyo Agung Prabowo. Kenangan indah bersamanya seakan trus  hidup di hati. Adikku, seakan menyadarkanku, bahwa kematian sewaktu-waktu akan menjemput, tanpa ada janjian terlebih dulu. Banyaklah bersedakah, sebagai tabungan amal kebaikan untuk di bawa di alam kubur.  Selamat jalan adikku….Allah SWT yang lebih mencintaimu.

 

Surabaya, 9 Agustus 2021

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Innalillahi wainnailaihi rojiun.... Semoga sangat adik meninggal dg husnul khotimah n diampuni segala dosa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin amin amin YRA. Terima kasih Bu atas doanya

      Hapus
  2. Saya juga kehilangan adik tercinta krn cpvid

    BalasHapus
  3. Sedih sekali saat orang terdekqt meninggalkan kita ibu,...turut berduka cita, sy dari NTT pandemi sangat ganas di daerah kami banyak yg terpapar dan meninggal...semoga kita selalu tabah, iklas dan Tuhan selalu dan senantiasa menguatkan dan memberi penghiburan kepada kita umatnya untuk selalu jaga imun, supaya iman tambah kuat. AMIN

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA