KERANDA MAYAT TERBANG
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari
daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu
akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata,
lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jumu’ah [62]: 09).
Sinar
rembulan menampakkan cahaya putih,
bintang yang berkerlip bak intan permata menghias angkasa, Subhanalloh
alangkah indahnya ciptaan Allah SWI. Angin malam berhembus kencang, membawa
hawa dingin menggoyangkan pepohonan yang
rimbun tumbuh di sisi jalan, waktu menunjukkan
tepat jam 02.00. hari jumat tanggal 26 Agustus 2022, sebuah keranda
mayat besi melintas dan terbang sendiri
mengitari rumah haji Sueb, pelan-pelan
turun, roda kereta bergerak menuju
samping rumah. Sepasang mata terus , mengawasi kejanggalan keranda mayat
ajaib yang tak pernah dilihat sebelumnya, Thoyib terkejut dan was-was, tak
henti-henti menyebut asma Allah. Keranda
mayat yang satu ini mampu terbang dan berjalan sendiri, seakan ada malaikat
yang mendorong roda-roda untuk bergerak maju maupun mundur. Keranda mayat
seolah tahu ada seseorang meninggal, di kediaman haji Sueb. Thoyib mengintip
keberadaan keranda mayat dari kejauhan, perasaan takut dan ingin tahunya begitu tinggi, apakah
keranda mayat itu kosong atau berisi mayat, tak seorangpnn yang tahu jawabanya.
Rambutku yang telah memutih, kulitnya
hitam keriput, berusia 70 tahun, Orang-orang
banyak memanggilku haji Sueb. Kondisiku yang sakit terbaring lemah di atas tempat tidur bersama istri tercinta, Muslimah yang tertidur lelap di sebelahku. Sakit yang kuderita tak kunjung
sembuh, malah semakin parah, dada sebelah kiri kian menyiksa, detak jantungku
tak beraturan, sesak nafas disertai
nyeri dada yang luar biasa, membuat keringat dingin membasahi sekujur
tubuh ini. kupandangi langit-langit
kamar, merasakan kedatangan keranda
mayat yang telah menungguku di sebelah ruma, yang akan membawa jasadku ke
tempat peristirahatan terakhir. Nafas semakin berat dan sesak kini mulai
tersenggal-senggal, Ya Allah apakah malam ini adalah malam terakhir? bisikku
dalam hati. Tetesan air mata tiba-tiba keluar dari ujung mataku. Aku melirik
wajah Muslimah, dan menyentuh tangannya.
“Muslimah, mohon maaf semua kesalahanku
ya”.
“Ngomong apa abah?, aku ngantuk sekali”.
“Dengar Muslimah, waktuku tak
banyak.Tolong jaga anak kita”.
“Bang, maksudnya apa ngomong itu?.
“Aku tak kuat lagi, Laa Ilaaha Illa
Allah Muhamad dorosullulloh”.
Hembusan nafas terakhir, kupenjamkan kedua mata,
merasakan sakit yang luar biasa dicabut sakaratul maut, roh
yang ditarik keluar oleh malaikat
maut begitu dasyatnya. Melihat tubuh suaminya tak bergerak, Muslimah berteriak
keras
‘’Abaaah,
abaah, jangan tingalkan kami abah”
Suara tangis Muslimah yang
berteriak keras merasakan kehilangan suami yang telah mendampiunginya selama 32
tahun kini meninggal dunia di sampingnya,
sedih yang teramat sangat, membangunkan
seisi rumah. Romadon dan Aisyah mendengar teriakan umi segera lari masuk mendekati kamar orang tuanya.
“Umi,
abah kenapa mik?.
“Inallilahi
wa innalilahi rojiun abah telah meninggal”.
“Abah,abah,
jangan tinggalkan kami abah”.
“Romadon
dan Aisyah, iklaskan abah kalian,
lihatlah wajah abah terseyum pada kita”.
“Iya
umii, tapi kita tidak akan melihat abah lagi di dunia ”,
Air mata yang
membanjiri Romadhon dan Aisyah melihat abahnya yang terbujur kaku di atas tempat
tidur, bayang-bayang sosok abah kepala rumah tangga yang tangguh, bijaksana, kasih sayangnya tiada tara, jiwa kepemimpinan yang kuat
melekat diingatan Romadhon dan Aisyah.
Muslimah
bangkit dari tempat tidur, merapikan bajunya untuk segera pergi menggurus
pemakama, memberitahukan ke para tetangga, laporan RT/RW tentang kematian
suamnya. Ketika pintu rumah dibuka di
sebelah pagar tampak keranda mayat yang
tertutup kain hijau berlafalkan nama Allah SWT, Muslimah terkejut bukan main,
sampai ia berjalan mundur beberapa langkah ke belakang. Sekelebat bayangan
putih tak menyentuh tanah tiba-tiba melintas menerobos ke depan pintu. Muslimah berteriak takut.
“Tolong,
tolong, tolong, tolong!.
“
Ada apa bu”.
“Mbok
Nah, aku melihat bayangan putih. Lihat ada keranda mayat di samping rumah!.
“Subhanalloh,
betul bu, Amalan haji Sueb yang luar biasa istimewa”.
“Iya
mbok. Sekarang tolong persiapkan kursi meja untuk para pelayat”.
“Baik
bu”.
Waktu menjelang pagi, udara dingin masuk
membawa bau wangi melati menyengat hidung yang berasal dari keranda mayat,
Muslimah merinding, rasa ragu untuk keluar rumah, ia diam sesaat. Tak berselang
lama, pintu pagar dibukanya, dan berlari kecil di tetangga sebelahnya. Ia
beranikan diri untuk mendatangi para tetangga kanan kiri untuk membantu
mengurus prosesi pemakaman suaminya. Tak sampai 1 jam, suara kentongan besi
tung, tung, tung menggema di penjuru kampung, geliat warga membantu prosesi
pemakaman haji Sueb. Mulai proses pemandian, mengkafani mayat dan mensholati
jenazah dan terakhir membawanya di tempat pemakaman umum.
Setelah di sholati jenazah haji Sueb
dipindahkan di keranda mayat. Anehnya keranda mayat kembali bergerak sendiri
mendekati mayat haji Sueb. Orang-orang sekitar terbelalak dan mundur ke
belakang melihat kejadian itu, yang tak bisa dipikir dengan nalar biasa. Dua
orang yang mengangkat jenasah, memasukkan kedalam keranda mayat. Kejanggalan
beriukutnya terjadi, mayat haji Sueb sangat ringan bagai mengangkat kapas, tangan satu saja, Subhanalloh .
Setelah mayat haji Sueb berada tepat di
atas keranda mayat, perlahan-lahan penutup kain
warna hijau keranda mayat menutup sendiri, Para pelayat terperanjat
melihat keajaiban itu, mereka takjub beropini, amalan haji Sueb memang tak
terhitung banyaknya, utamanya memberi sedekah pada kaum duafa, memberi
santunan, mengimami sholat tepat waktu untuk keluarga dan berjamaah di masjid,
serta kebaikan yang patut dicontoh.
Tepat jam 06.00 ratusan pelayat
memenuhi rumah haji Sueb, mengantar ke
tempat peristirahatan terakhir di TPU Bandiloro . Langit yang tiba-tiba
mendung, suasana damai menyertai keberangkatan keranda mayat dan orang-orang
yang mengikutinya. Wajah-wajah sedih,
kehilangan tokoh agama yang sangat segani harus berpulang. Lafal “Allahu Akbar “
terus dikumandangkan tiap langkah menuju jalan ke TPU.
Allah SWT, maha tahu hambanya yang selalu
beriman dan bertakwa demi mendapatkan ridhoNYA akan diberi kemudahan dan
keistimewaan tersendiri, seperti dijanjiksn dalam ayat-ayat Al-Quran. Subhanallah.
Surabaya 5 Januari 2023
Lumayan seru dan menarik
BalasHapussedikit kurang menarik
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBiasa aja
BalasHapusLumayan asik dan menarik
BalasHapusPerlu dihadirkan amanat cerita agar lbh mengesankan
BalasHapusMatur nuwun Pak
HapusSangat menarik , tetap semangat berkarya Bu🙏
BalasHapusMatur nuwun
Hapusbagus banget, menarik minat pembaca, seru ceritanya, semangat terus untuk menulis cerita menarik seperti ini buu (izza)
BalasHapusCeritanya sangat menyentuh hati dan sangat menarik&bisa diambil hikmah nya
BalasHapusCerita ya sedih bikin aku ketakutan cerita ya menarik dan bagus banget SEMANGAT Bu 🙏(SYAFIQ)
BalasHapussangat menarik, tetep semangat bu
BalasHapusBiasa aja buk kurang menarik dan kurang menantang tapi semangat buk buat bikin cerita atau berkarya jangan patah semangat buk lucky selalu sehat
BalasHapusCerita sangar harmonis dan bagus jangan pantang menyerah kita harus berdoa kepada Allah semoga Bu lucky sehat selalu
BalasHapusSeru dan menarik ketika dibaca
BalasHapusBagus
BalasHapusbaguss sekali, ceritanya juga sangat menarik...semangat bu
BalasHapusMayat nya perempuan atau laki laki
BalasHapusSeru dan menarik
BalasHapussemangat buuuuuuu
BalasHapuskenapa mayat nya Bu?
BalasHapus