BISIKAN GHAIB
Bisikan
ghaib, suara seseorang yang terdengar
lembut memerintahkan orang bersangkutan untuk
berbuat keji, dengan iming-iming bayaran mendapatkan harta kekayaan yang melimpah ruah,
dengan motif merusak hati dan jiwa untuk membunuh dua buah hati hasil perkawinan,
membutakan pikiran demi mengikuti kemauan setan yang terkutuk, menyesatkan,
membawa manusia ke gerbang kehancuran. Jangan percaya dengan bisikan ghaib,
percayalah dengan keimanan dari Allah SWT.
Hamparan pantai Jadidi daerah
Pasuruan tengah. terasa damai, tenang
tak banyak penggunjung yang datang menikmati keindahan panorama.Hembusan angin
di pepohonan kelapa menambah kesejukkan area pantai, hari telah menjelang senja, langit merah merona, matahari tenggalam dan adzan magrib berkumandang,
menandakan warga untuk masuk rumah dan menjalankan sholat.
Deburan ombak putih yang
menggulung-gulung, pecah di pinggiran pantai tiba-tiba bayangan hitam dua bocah
laki-laki dan perempuan, muncul dengan pakaian kumal, kotor dan menghitam tampak di mana-mana. Dua bola
matanya berdarah hampir keluar, pipi kanan dan kirinya terdapat luka sayatan pisau
tak nampak utuh, bekas gigitan ikan yang
membuat mereka tak tampak seperti bocah normal, melainkan hantu cilik yang
berjalan tanpa arah mencari keadilan yang tak pernah mereka dapat dari kedua
orang tuanya.
Kedua kaki mungil hantu tak menyentuh
tanah, kedua tulang lehernya bengkok, wajahnya pucat pasi, ujunng bibirnya
meneteskan darah, berjalan melewati rumah warga kampung, seperti mayat hidup.
“Ibu bapak kami datang, jangan bunuh kami pak, hi hi,hi!.
Melihat
penampakkan dua hantu, berwajah mengerikan membuat para warga ketakutan, dan
resah. Pintu rumah terkunci rapat, tirai
jendela tertutup tanpa ada yang sanggup melihat dua hantu gentayangan yang selalu
datang sehabis magrib dalam seminggu ini.
Kisah pilu yang dialami sepasang suami istri,
Rantono dan Warsilah yang mendapatkan bisikan ghaib pada malam jumat, 20 April 2022. Di ranjang kecil dan berderit, mereka
berdua beristirahat melepas lelah, mendengar bisikan ghoib dengan mata terpejam.
“Rantono dan Warsilah, bunuh kedua
anakmu yang jadi beban hidupmu. bunuh!.
“Bunuh Jatono dan Warsini atau
mereka yang membunuhmu!.
“Kamu akan jadi kaya raya Rantono
dan Warsilah, ayo bunuh mereka sekarang!.
Kedua
suami istri tiba-tiba terbangun, duduk saling berhadapan dengan senyum
mengembang bagai iblis kelaparan. Rantono
dan Warsilah telah gelap mata, tak lagi berfikir menggunakan logika, pengaruh
bisikan ghaib telah membutakan rasa kemanusiaan yang mereka miliki.
Malam itu seperti malam panjang bagi Rantono dan Warsilah , melihat kearah Jatono
dan Warsini anaknya yang lagi tertidur pulas
di atas dipan ruang tanu Rantono mengambil sebuah pacul tiba-tiba dihantamkannya
berkali-kali ke tubuh kecil tanpa dosa.
Jatono yang terbangun berteriak kesakitan dan menjerit, disusul dengan Warsini,
yang menangis kesakitan.
“Sakit pak, aduuuh!.
“Kamu harus mati Jatono!.
“Jangan pak aaah!.
Leher,
dada terdapat luka yang mengangga membuat tubuh mereka tak bergerak lagi kepalanya hancur terkena pacul, di depan mata ibu
yang melahirkannya. Mata Rantono memerah, tanpa kasihan sedikitpun terus melayangkan
pacul ke tubuh dua anaknya , hingga darah muncrat kemana-mana dan tak sadarkan
diri, dua tubuh anaknya yang terus tak bergerak diseretnya sampai di belakang
rumah, dimasukkannya dalam sebuah karung besar yang diikat dengan tali rafia,
didorong dengan gerobak, terakhir dijatuhkan
di perahu kecil dengan kerasnnys, tepat di tengah pantai, karung itu
diberi batu-batuan karang agar tenggelam di gelapnya malam. tanpa terlihat oleh satu
orangpun,
Sekembalinya dari pantai, Rantono dan
Warsilah pulang ke rumah, perahu mereka masih membekas ceceran darah kedua anaknya.
Rantono tersenyum puas, setelah berhasil membunuh dua anaknya seperti perintah
setan lewat bisikan ghaib. Dipan ruang tamu yang masih tercium amis darah,
dibersihkan oleh Warsilah, kesadarannya berangsur-angsur pulih. Rantono
berteriak keras.
“Mana harta yang harus kami
terima bisikan ghaib?.
“Ayo jawablah bisikan ghaib,
mana hartanya?.
“Pak, bapak kita telah membunuh
dua anak kita pak!.
“Diam bu, ayo mintakan harta kita
mana!.
“Pak !, kita telah membunuh
anak kita pak!, sadarlah.
“Diaaaaam Warsini, mana
hartanya?.
Rantono
tertawa sambil berteriak sendiri, Warsini yang terus menangis memanggil Jatono
dan Warsini. Malam yang mengerikan beranjak
pagi, Rantono dan Warsilah kehilangan ingatannya dan menjadb gila alias tak
waras. Mungkin itulah balasan dari Allah SWT di dunia, dan siksaan di akhirat
akan semakin pedih.
Surabaya 20 Desember 2022
Mengerikan, muneg muneg ikut geram. Cerita horor ini begitu dasyat menyeret arus pikiran pembaca.
BalasHapusTerima kasih Bu Cahyati
HapusNauzubillah..Merinding juga bulu romaku.. meski ini hanya cerita horor, semoga tidak terjadi di masyarakat.. apalagi yang masih percaya mistis dan sejenisnya
BalasHapusAmin amin amin YRA
HapusWah horor seru ini. Cerita cari pesugihan dengan cara setan.
BalasHapusMatur nuwun Pak inin
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscerita fantasi dengan gendre horor yg sangat bagus karena banyak adegan yg mencekam dan mistis yg buat cerita fantasi tersebut menjadi seru untuk dibaca
BalasHapuswaahh jadi takut 😮
BalasHapusceritanya mantepp
BalasHapusMerinding maa bulu roma ku
BalasHapusSangat menarik dan cocok di baca
BalasHapusCerita yang sangat menarik
BalasHapuslebih serem dari pada sebelumnyaa
BalasHapusBagus sekali ceritanya dan Menarik
BalasHapusCeritanya lebih seram dari yang saya kira
BalasHapus