Bogel, Si Pencuri (1)

 


Orang yang mengambil barang yang bukan miliknya tanpa seijin pemilik barang itu disebut pencuri. Pencuri melakukan aksinya disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya . Kebanyakan  pencuri melakukan aksinya karena faktor ekonomi seperti. terjerat utang, untuk kebutuhan sandang pangan atau tuntutan yang harus dipenuhi nya.  Pencuri melakukan aksinya  jika didukung oleh niat dan kesempatan yang ada.

 

Kisah ini diawali ketika Bogel, pemuda pengangguran, berpenampilan  dekil dan bau tak sedap karena jarang mandi. Bogel hidup sebatang kara, dan menempati rumah kos ukuran 2x2, memang sempit , tak   ada barang berharga yang nampak, hanya beberapa putung rokok dan bekas gelas air mineral yang tergeletak di sana. Hidup di kota Surabaya yang keras, bila tak punya pekerjaan memang susah. Kebutuhan untuk makan, minum, mandi , listrik dll harus dipenuhinya dengan uang.  Bagaimana bisa medapat uang jika tidak bekerja?. Bogel yang masih menganggur punya beberapa macam cara untuk mendapatkan uang. Bogel dengan jurus mautnya berhutang kesana-kemari untuk memenuhi kebutuhannya selama ini, walau jarang membayar. Hanya janji manis saja  untuk membayar tanpa ada bukti sedikitpun. Hingga warga kampung, tak percaya lagi dengan kata-kata Bogel.

 

Pagi itu Bogel bingung tak karuan, perutnya kosong dan menjerit ingin di isi tapi dompet di celana kosong tak ada selembar uangpun rerlihat. Kepingin hutang di warung Mak Ijah, utangnya masih menumpuk. Mau pinjam siapa lagi? Teman-teman Bogel sudah banyak yang menjauhinya . Bogel melihat langit-langit atap ruang kosnya. Tiba-tiba sebuah ide melintas di pikiran Bogel.  Santi , si cewek tajir, punya hp seharga 29 juta, sasaran empuk ini.

 

“HP Santi pasti mahal kalau ku curi dan jual kembaali. Aku akan punya uang banyak, katanya dalam hati.

 

Santi, tetangga di belakang rumah, punya barang-barang branded limited edition , orang tuanya kaya raya dan punya  rumah mewah. Setelah menetapkan korban target pencurian, Bogel pun menyusun siasat untuk bisa masuk ke rumah Santi.

 

“Waktu malam tiba saja, aku akan menyelinap pelan-pelan ke rumah Santi, pikir Bogel.

 

Bulan purnama yang nampak bulat, menandai malampun telah   tiba.  Bogel mengawasi rumah Santi, dengan berjalan- melihat-lihat situasi jalanan .Menengok  kanan-kiri sebelum melakukan aksinya.

 

Tanpa  sepengetahuannya , beberapa pemuda memandang curiga dengan gerak-gerik Bogel. Mereka mengawasi dari kejauhan (bersambung)

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA