KEPASTIAN
Menatap Lukman, teman
dekatku penampilannya cukup sederhana, tak ada yang istimewa darinya. Lukman
teman satu sekolah, mulai SD, SMP,SMA sampai diperguruan tinggi, kami selalu
bersama. Mulai berangkat sekolah, belajar bersama, mengerjakan PR berdua,
seakan Lukman menjelma menjadi teman, sahabat , sekaligus cowok idamanku. Bayangkan
rasanya kukenal Lukman luar dalam, kami
tak pernah berjauhan. Hampir tiap hari Lukman datang kerumahku. Lukman yang
imut, kadang ngemesin, juga bikin kangen aku. Entah mulai dari mana, kini aku
ada rasa untuknya. Sering kupandang dirinya, menatap dalam-dalam, adakah dia punya
rasa yang sama untukku?. Perasaan ragu, seakan menyelimuti hati. Adakah rasaku
sama dengan apa yang kau rasakan, aku butuh kepastian.
Gerimis malam itu, membuatku terus berbaring di tempat
tidur, kuingat lagi wajah Lukman, kirakira dia sedang apa ya?. Belum 1 menit
aku ingin buka Hp, ternyata ada SMS darinya. Lukman menanyakan persis yang ada
dipikiranku. Senyum-senyum sendiri membaca SMSnya, Lukman.
Pelangi indah mnghiasi langit, harum dan segarnya hawa pagi ini.
Bunga-bunga bermekaran di depan halaman rumahku, indah sekali hari ini. Lukman,
dan seorang gadis cantik turun dari montornya.
"Tia, kenalkan ini Ayu,
teman baruku. Rencanaku besok sabtu aku dan Ayu akan pergi bersama".
"Lukman. Kok aku tak
diajak?".
"Kan sekarang ada Ayu,
Tia".
Lukman
melirik Ayu, menempelkan tangannya ke jari-jari
Ayu dengan mesra. Tak kuat kumelihat semuanya, aku tertunduk sedih. Aku pura-pura senyum walau hatiku
remuk, ingin menagis, kutahan air mataku agar tak jatuh. Lukman, kukira
perasaan kita sama. tapi kenapa harus begini. Aku telah salah menilai
kebaikanmu. Tak bisa lagi kupendam rasa ini, kuingin jauh-jauh darimu, Lukman.
Surabya
23 Mei 2022
Jangan terlalu percaya pada orang lain
BalasHapusJangan Selalu Berharap kpd orang lain
BalasHapusmoral dari cerita ini adalah, jangan pernah gampang percaya terhadap orang yang sudah menemani kita dari dahulu.
BalasHapus