MESIN WAKTU


         Mesin  waktu yang terus berdetak, berjalan dari menit ke menit tanpa berhenti, pembawa goresan luka, sejarah kehidupan yang terkubur bersama sang waktu. Tersiksa hati   melupakan seseorang yang mengisi hari-hari bersama, menjadi sepi sendiri, tak mampu mengubah takdir cinta yang terpilih, ternyata tak mudah menerima apalagi mengiklaskan kekasih pergi selama-lamanya. Inilah kisahku bersama mesin waktu.

Naik ke pelaminnan degan gadis pilihan, begitu membahagiakan, aku seakan terbang dan tinggal di langit ke 7 di taman surgawi, indahya hidup yang kurasa seperti kisah dongeng 1001 malam, kisahnya hannya ada di negeri dongeng.  Kenyataan tak selalu indah, SMS WA dari ibu Rukmini, menghilangkan impian terbesarku, menyisakan pilu, Rukmini tertimpa musibah, sampai kehilangan nyawa untuk selama-lamanya.

                   Rejeki, jodoh dan maut telah digariskan oleh Allah SWT, manusia hanya bisa menerima takdir yang digariskan olehNYA. Peristiwa tragis yang terjadi 1 tahun lalu karena ledakan tabunng elpiji 5 kg, merenggut nyawa Rukmini, gadis cantik pemilik lesung pipit, kulitnya dulu putih kini berubah menjadi seonggok tubuh gosong, tanpa rambut sehelaipun,  nasib naas terbakar hidup-hidup tanpa bisa diselamatkan. Rencana naik pelaminan  aku dan Rukmini, hanya tinggal kenangan,  hancur berantakan bersama kepergian Rukmini untuk selama lamanya.

      Ledakan tabung gas yang keras seakan memecahkan gendang telinga dan membangnnkan kampung Anggrek, yang tengah tertidur pulas, di pertiga malam.  Kerasnya ledakan diawali dari rumah Sukaesi, pemilik warung nasi campur rumahnya diapit rumah pak John dan Rukmini. Sukaesi yang menjalakan sholat malam, tak begitu memperhatikan kompor elpijinya, yang masih nyala,  memasak air di tungku. Tabung gas yang bocor, menimbulkan ledakan keras, Sukaesi si pemilik rumah, tewas terpanggang hidup-hidup, serta meluluh lantakan isi rumah, termasuk rumah yang bersebelahan dengan  tetangga kiri kanan.  

 Heningnya malam itu , berubah menjadi ketakutan, hiruk pikuk orang berteriak-teriak kesakitan, menyelamatkan diri dan  berlari mencari bantuan. Kerumunan orang yang melihat rumah terbakar, nyala api yang membumbung tinggi,   menghancurkan 3 rumah yang bersebelahan di perkampungan padat penduduk, tak hanya menghabiskan harta benda yang tidak sedikit,  3 korban jiwa yang meninggal selain Rukmini, mereka  adalah pak John dan Sukaesi, tubuhnya terbakar 100% tinggal daging berwarna hitam,  gosong yang masih melekat di tulang tenggkorak, menyedihkan.

     Dua unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan si jago merah, Sebagian warga kampung tak tinggal diam, mereka terus membantu memadamkan api dengan peralatan seadannya dan mengevakuasi para korban. Satu unit mobil ambulans telah datang dan membawa para korban untuk di autopsi jasadnya di kamar mayat.Untugnnya api berhasil dijinakkan dalam waktu 1 jam.

        Sisa-sisa kebakaran masih terlihat jelas, asap yang keluar dari tembok rumah. Malam naas itu  menyisakan kesedihan, ditinggal orang-orang terdekat  dan kehilangan harta benda yang mereka dapat dari hasil jerih payah bekerja bertahun-tahun, kini lenyap hanya dalam hitungan menit. Suara tangisan pecah seakan menggema membawa angin duka, keluarga yang menyaksikan rumahnnya habis tanpa ada yang bisa diselamatkan. Mereka histeris berteriak keras, ada yang pingsan, dan marah-marah pada Sukaesih atas kelalaiannya merugikan orang banyak.

       Puing-puing bangunan yang masih berasap  menghitam, reruntuhan dinding   tak berbentuk, berserakan di lantai,  tak satupun harta benda yang masih utuh, TV, kulkas, meja kursi, sepeda montor habis terlalap api, cobaan apa ini ya Allah, bantu kami.     

Sehari setelah kejadian, aku duduk di teras rumah  depan, sambil memegang hp, biasanya Rukmini dan aku saling video call, menanakan kodisiku sambil bercerita, bercengkrama berdua, kini sudah tak ada lagi, ku hanya mampu melihat sentumnya di foto profil WA. Adaikan Rukmini masih hidup? Kesepian tak akan hadir di sini, kepolosan Ruuukmi tak akan pernah kutemui di gadis manapun di dunia ini.

Heningnnya saat ini, malam berjalan di ufuk pagi   kuterjaga memandang langit-langit atap rumah,  samar-samar kudengar suara langkah kaki, suaranya mendekati kamarku, srek, srek, srek.

"Siapa itu!.

"Hiks, hiks, hiks sakit panas, tolong!.

"Kamu siapa?  Aku tak bisa melihatmu. Tampakkan dirimu".

Bayangan yang tak tampak, tiba-tiba berwujut seorang wanita yang berdiri membelakangiku, dia diam mematunng.

"Kamu siapa, jangan-jangan kamu"..

"Aku Rukmini, Raharjo hiks, hiks,hiks".

“Rukmini, bukankah kamu sudah mati?.

"Tubuhku, sudah mati terpangganng, rohku hidup"..

"Bagaimana bisa?. Rohmu  tak diterima?.

Arwah Rukmini diam dan  membalikkan  badannya, kini tepat di depanku. Raut wajahnya putih pucat, sorot mataya menatap tajam kearahku. Rambutnya yang awut-awutan, tetesan darah merah kehitaman, tampak mengalir di sela-sela bibirnya. Kulihat bagian kaki Rukmini yang tak menyentuh tanah.  Bayangan arwah itu tiba-tiba menghilang, menyisakan bau bunga melati menusuk hidung.  .

 Antara percaya dan tak percaya, pertemuanku dengan Rukmini bagai mustahil tapi nyata adanya. Kugosok kedua mata,  ini bukan mimpi, kuambil nafas panjang, membaringkan tubuh menncoba menutup mata dan tidur. Kamarku yang berAc, dingin menyejukkan tubuh, membuatku tertidur pulas.

Sepanjang waktu tidurku, seakan tak lepas semenitpunn dari bayangan Rukmini, ada rindu yang tak bisa hilang, rindu ingin bertemu, bersama lagi seperti waktu itu, ingin kukatakan padanya dunia terasa  hampa tanpa kehadirannya. Pelangi yang nampak indah dilangit setelah turun hujan, kini tak nampai berkilauan, menyisakan mendung kehitaman yang menghiasi langit hati ini.

Andaikan mesin waktu mampu memutar kembali, ingin rasanya kuselamatkan Rukmini dari peristiwa ledakan tabung gas. Andai Rukmini masih hidup, kisah-kisahku bersamanya akan bergulir indah sampai sekarang, tak berhenti dan mengubur rasa ini perlahan-lahan.

Dulu aku seorang pekerja bengkel yang rajin bekerja, menabung menyiapkan masa depan demi mendapkan  satu tujuan, mencapai mahligai rumah tangga dengan Rukmini, dengan cinta yang tulus.. Meraih tujuan kosong, tak akan terjadi. Apakah Tuhan tak adil padaku? Mengapa aku harus kehilangan Rukmini!.

Aku lontang-lantung kehilangan arah dan tujuan, bagiku hidup serasa di neraka, tanpa ada Rukmini di sampingku, tak lagi bersemangat dan rajin seperti dulu. Arwah Rukmini yang terus membayangi di setiap hari-hariku, seakan dia tahu betapa sedihya aku kehilangannya. Rukmini yang datang lewat mimpi, ketika deretan kata rindu, telah meumpuk di hatiku.

Arwah Rukmini tiba-tiba nampak jelas di pelupuk mataku, saat hatiku teriris mengingat semua kenangan mesra bersamanya, besarnya cinta yang di miliki Rukmini, yang tak dimiliki wanita lain di dunia, ia bisa merasakan apa yang kurasakan walau alamnya telah berbeda. Tak  mungkin mengharap cinta Rukmini seperti dulu, meski mimpi dan penampakannya sering terjadi dan terlihat, hanya membuat hidupku tersiksa, takbisa berbuat apa-apa untuk bisa melupakannya.

 Pagi itu aku duduk bersimpuh di makam Rukmini dibarisan tengah, batu nisan yang bertuliskan nama Rukmini, kucium dan menaburkan bunga mawar putih kesukaannya . Aku tertunduk lesu, air mataku yang perlahan jatuh, tak tertahankan sedih dan pilu.

Makam Rukmii tak terlalu panas, pohon kamboja putih yang tumbuh rindang, terasa dingin dari pada makam-makam lain sederetnya, ketika kusetuh batu nisan di makam Rukmini, rasa damai yag tiba-tiba kusakasakan,  saat berdoa di m. Rukmini, tenanglah di alam sana, aku telah melepaskaanmu pergi .

Kupanjatkan doa-doa untuk Rukmini, Ya Allah terimalah arwahnnya di sisiMu. Tiba-tiba  penampakkan putih, Rukmini berdiri disebelahku, rambutnya yang panjang  berderai diterpa angin, aku tak mampu melihatnya. Kuingin memeluk dan menciumnya untuk yang terakhirnya.  Semua hanya bisa kutahan.

     Kumenatap hamparan luas awan  putih di langit, membayagkan arwah Rukmini yang terbang menghadap Allah SWT,  selamat tinggal Rukmini, damailah hidupmu di alam sanna.

Surabaya 3 November 2022

Komentar

  1. Kisah yang tragis🥺 semoga Rukmini tenang di alam sana dan Raharjo mendapatkan perempuan yang lebih baik

    BalasHapus
  2. Kita harus merelakan arwah yang sudah meninggal agar arwah orang yang sudah meninggal tenang di alam sana

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Ikhlaskan yang telah pergi,karena dia tak akan kembail"
    Surabaya,14 November 2022

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. "berpura-pura mengiklaskan adalah sandiwara yang paling menyakitkan"
    surabaya 14-11-2022

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA