PEDULI LINGKUNGAN, MENGUMPULKAN MINYAK JELANTAH & BARANG BEKAS UNTUK REFOREST SMPN 31 SURABAYA (Bagian 2)
Salam
bumi pasti lestari, Spentisa luaaaat biasa!!!
Tak terasa memasuki bulan Mei telah
terlewat 1 minggu, tetap semangat mengikuti kegiatan peduli lingkungan. Geliat warga
sekolah setelah liburan hari raya Idul Fitri semangat luar biasa, senang sekali.
Diawali kegiatan halal bihalal di
lapangan sekolah, dan dilanjutkan dengan sosialisasi perduli lingkungan bersama
ibu Agustina, kepala sekolah baru SMPN 31 Surabaya. Para siswa dan guru tumpek
blek di lapangan mendengarkan motivasi beliau untuk memajukan dan menciptakan reforest
lingkungan yang hijau, indah berseri, dengan situasi damai, tenang , dan nyaman
di sekolah tercinta. Bu Agustina berusaha menggerakkan hati para warga sekolah
untuk ikut andil, rasa memiliki yang tinggi agar berpartisipasi memberikan
bantuan minyak jelantah dan barang bekas
ke tim kader lingkungan secara berkelanjutan. Bersama kita bisa, Spentisa
memang luaaaar biasa!. Kata-kata itu seolah menyadarkan para warga sekolah, untuk
peduli lingkungan sekolah.
Esok harinya pemandangan tak biasa
terjadi, meja bu luki penuh dengan botol bekas, koran, puluhan kantong plastic yang
berisi minyak jelantah berceceran dan kerdus bekas memenuhi meja. Ya Allah anak-anak luar biasa!. Bu Luki
menarik nafas panjang, satu per satu barang-barang bekas dibersihkan dan diletakkan
di kolong meja, untuk menaruh tas kerja dan tempat makan . Menulis dan menandai
siswa yang telah menyumbang di map
kuning, nama dan kelas siswa .
Tepat istirahat ke 1, giliran tim kader
lingkungan menyiapkan meja di depan ruang guru, membawa map kuning absen siswa
dan bolpoin, mereka telah siap menyambut para siswa yang membawa macam-macam
barang bekas. dan panci besi yang bocor
tak terpakai di rumah. Siswa-siswi kelas
7 berdiri menunggu giliran menyetor
barang dengan tertib. Sebagian tim kader memasukkan minyak jelantah di galon dan
timba bekas tempat cat. Jumlah barang bekas dan minyak membludak banyak sekali,
membuat tim kader kewalahan menampungnya. Mustakim dan Rizal membawa barang-barang
itu ke gudang belakang. Satu per satu barang diangkat, diletakkan. dan dirapikan
agar tak awut-awutan, maklumlah gudang ukuran
kecil, berisi barang yang banyak.
Melihat kapasitas jumlah barang bekas kardus,botol, koran bekas yangmembludak di gudang, 5 galon besar minyak jelantah, bu Luki berinisiatif memanggil bank sampah, kebetulan bisa dating sore setelah anak-anak pulang sekolah. Gudang yang gelap tak berlampu, penuh dengan barang bekas, dibersihkan dan dikunci dengan baik.
Benar juga, jam 14.00 bank sampah datang.
membawa kendaraan Viar ukuran besar. Bu luki segera memberitahu petugas bank
sampah untuk mengangkat barang bekas dan menaruhnya di Viar. Satu persatu
petugas bank sampah menata, mengikat kerdus bekas dengan tali yang telah ia
bawa. Pak Setyo, pesuruh sekolah membantu mengeluarkan barang-barang dari gudang,
Alhamdulilah.
Kurang lebih 1 jam lamanya petugas bank sampah mengangkat barang-barang dari gudang
bersama pak Setyo, sampai kosong. Seluruh barang bekas dan 5 galon minyak jelantah telah berpindah di Viar. Petugas bank
sampah, menata, mengikat dan menutup badan viar agar tak kena hujan dan
barangnya tak jatuh selama perjalanan di kantor bank sampah.
Jam 16.00 sore penjualan barang bekas ke
bank sampah telah dilakukan, lega, dan senang rasanya. Barang bekas dan minyak
jelantah yang sangat banyak, dibawa bank sampah keluar dari sekolah. Semoga
uang yang di hasilkan lumayan untuk reforest lingkungan SMPN 31 Syrabaya.
Surabaya, 05 Mei 2023
Luar biasa... Biasanya kalau minyak jlantah urusan ibu-ibu. Ternyata para siswa bisa digerakkan.
BalasHapusMatur nuwun Bu Mien
HapusKegiatan peduli lingkungan yg baik lanjut
BalasHapusTerima kasih Pak inin
Hapus