SADAR DAN PEDULI LINGKUNGAN WARGA SPENTISA, WHY NOT?




 

Salam bumi pasti lestari, Spentisa memang luar biasa !

          Halo warga sekolah dan sekitarnya, pernahkah kalian melihat seseorang seenaknya buang sampah sembarangan? Membuang bungkus kue, botol plastik, permen di jalansn. Membuang sampah plastic  di saluran air got yang tak bisa diuraikan, tahukah itu adalah perilaku kurangnya kesadaran peduli lingkungan.  Kesadaran terhadap lingkungan juga kembali diingatkan seiring dengan peringatan hari lingkungan hidup Nasional pada tanggal 10 Januari. Sejauh ini, apakah kita sudah peduli terhadap lingkungan? Apa saja aksi kita dalam memelihara lingkungan?

       Gerakan perduli lingkungan sekolah dan sekitarnya, telah dimulai warga Spentisa. Gerakan jumat berseri, atau kegiatan SAS wawasan lingkungan hidup bertujuan untuk membangyn kepedulian seluruh warga sekolah dalam melestarikan, mengolah, merawat dan memelihara lingkungan sekolah dan sekitarnya.

SMPN 31 Surabaya, menggalakkan keperdulian lingkungan sekolah \dengan aksi bersih-bersih kelas, menyirami tanaman, melakukan pembibitan, dan memelihara tanaman agar indah berseri. Kegiatan perduli lingkungan adalah rutinitas warga sekolah,  yang sadar dan sangat perduli lingkungan.

      Di halaman Spentisa yang asri, disambut dengan penghijauan pepohonan yang tumbuh rindang di sekitarnya, sedap dipandang. Rasa damai muncul melihat penghijauan di sekitarnya. Henbusan angin pepohonan yang sejuk dan sehat melihat kebersihannya yang tercermin ketika warga sekolah memasuki pagar pintu gerbang.

       Untuk meningkatkan keperdulian pada lingkungan sekolah dan sekitarnya dapat kita lakukan dengan berbagai hal. Salah satunya adalah dengan mengelola sampah yang baik dan bijak.  Sampah merupakan barang atau benda sisa pakai manusia, seperti plastik bekas; sisa makanan dan minuman; barang-barang bekas; dan beberapa sampah lainnya. Masalah sampah ini merupakan tanggung jawab kita dan harus dikelola dengan baik dan bijak untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan lingkungan akibat sampah serta mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya.

         Wujud peduli terhadap lingkungan dapat kita lakukan dengan meminimalkan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai. Hal yang sama juga turut dijelaskan oleh akun Instagram @id_nature. Akun ini menerangkan bahwa ada lima jenis plastik yang sulit terurai, yaitu botol plastik (50-80 tahun); kemasan sachet (50-80 tahun; kantong plastik (10-20 tahun); styrofoam (450 tahun); dan sedotan plastik (20 tahun).

      Beberapa sampah sebenarnya dapat bernilai jika dikumpulkan dan dimanfaatkan kembali. Seperti yang dilakukan Bank Sampah Bersinar (BSB), masyarakat bisa menjual sampah yang telah dikumpulkan, seperti kertas, barang berbahan plastik, dan lain-lain. “Membuang sampah sembarang sama dengan membuang uang sia-sia,” ujar John. Selain itu, John juga menerangkan, “Sampah organik bisa didaur ulang dan menjadi sesuatu yang bisa dipakai kembali”. Caranya adalah dengan menggunakan lubang resapan biopori. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang resapan biopori bisa dimanfaatkan untuk budi daya bilatung untuk pakan ternak. “Sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik lampu penerangan,” lanjutnya.

            Melihat pemaparan di atas, kita sudah dapat menyimpulkan bahwa mengelola sampah itu justru tidak membawa kerugian, tetapi bisa membawa keuntungan. Sebagai masyarakat, kebijakan mengenai sampah tidak hanya urusan pemerintah, tetapi juga menjadi urusan bersama. Untuk itu, kita diharapkan untuk tidak acuh dengan masalah sampah. Dampak buruk kerusakan lingkungan akibat sampah di masa depan juga perlu dipikirkan agar kita dapat mengindarinya. Ayo tunggu apalagi, mari kita semua perduli sampah.

 

Surabaya, 11  Mei 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA