TIKET MASUK ADIWIYATA, SMPN 31 SURABAYA IKUTI SWMP CHALLENGE (BAGIAN 1)


 Salam bumi pasti lestari, Spentisa luar biasa!!

    Menjadi Sekolah Adiwiyata adalah harapan setiap sekolah di tanah air. Namun komponen dan standar sebagai Sekolah Adiwiyata terkadang masih belum maksimal dimiliki setiap sekolah. Oleh karena itu perlu disiapkan jauh hari sebelum sampai pada penilaian. Dalam menjalankan dan melaksanakan Program Sekolah Adiwiyata, setiap sekolah paling tidak memenuhi setidaknya ada 4 hal pokok yang diwajibkan. Untuk itu yang harus diperhatikan pihak sekolah, yaitu:

1.      Kebijakan Berwawasan Lingkungan;

2.      Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan;

3.      Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif; dan

4.      Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.

Perlu diperhatikan pula, setiap komponen di atas harus ada standar, implementasi dan pencapaian. Mulai dari rencana aksi hingga proses raihan kriteria Sekolah Adiwiyata. Dalam hal ini, perlu sinergitas atarwarga sekolah secara maksimal.

        Dalam pelaksanaan Program Adiwiyata setiap sekolah wajib memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Di mana visi, misi, tujuan dan sasaran itu dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan termuat dalam seluruh mata pelajaran. Baik dalam mata pelajaran wajib, muatan lokal maupun pengembangan diri pada Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).

        Untuk mencapai hal itu, sekolah harus menganggarkan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup minimal 20% dari total anggaran sekolah selama 1 tahun. Anggaran tersebut dapat dialokasikan kepada kegiatan kesiswaan berbasis lingkungan hidup, kurikulum dan kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan hidup. Sekolah harus bekerjasama atau bermitra dengan berbagai pihak, serta adanya peningkatan dan pengembangan mutu berbasis lingkungan hidup. Yang paling penting adalah, seluruh warga sekolah harus berkarakter dan berbudaya lingkungan hidup dalam kegiatan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.

        Untuk mencapai sekolah adiwiyata perlu terobosan dalam memajukan lingkungan. Salah satunya adalah mengikuti    tantangan kegiatan  SWMP (school waste management project ) yang diketuai oleh pak Wahyu Satria, yang telah mengenalkan project ini dan melakukan webinar agar untuk memahami SWMP secara mendalam. Kegiatan yang dimulai bulan April lalu, ternyata menbawa angin segar bagi warga SMPN 31 Surabaya, selain diajarkan cara pengelolaan, sampah di lingkungan sekolah dengan baik, kegiatan SWMP Surabaya adalah tiket menuju adiwiyata kota, mengapa demikian ? SWMP  adalah kegiatan warga sekolah adiwiyata yang mengidentifikasi dan menangani  permasalahan sampah di sekolah secara tepat dan berkelanjutan, hebat kan!.  

    Kegiatan SWMP sangat menarik untuk diikuti,  terbukti sebanyak  12 SMP negeri Surabaya antara lain  SMPN 40, SMPN 53, SMPN 53, SMPN 55, SMPN 43, SMPN 49, SMPN 31,   SMPN 22, SMPN 21, SMPN 18,  SMPN 19, dan SMPN  1 Surabaya mengikuti program tantangan pengelolaan sampah di sekolah masing-masing. Adapun tujuan Kegiatan SWMP antara lain :

a.        Sekolah dapat mengetahui jumlah timbulan sampah di sekolah

  1. Sekolah dapat mengidentifikasi komposisi timbulan sampah disekolah
  2. Sekolah dapat menangani dengan tepat metode yang digunakan untuk mengelola sampah disekolah

Penanganan sampah di sekolah akan teratasi dengan mengikuti tantangan SWMP, karena akan di bombing langsung dengan pak Wahyu Satria. Adapun  Manfaat yang diperoleh pada kegiatan SWMP< antara lain :

a.       Meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta memberikan pemahaman tentang dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika sampah tidak dikelola dengan baik.

b.      Mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh sekolah. Dengan cara ini, sekolah dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

c.       Meningkatkan kualitas lingkungan sekolah. Dengan mengelola sampah dengan baik, lingkungan sekolah akan menjadi lebih bersih dan sehat.

d.      Mengurangi biaya pengangkutan sampah. Dengan mengelola sampah secara teratur, sekolah dapat mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir, sehingga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutan sampah.

e.       Mendorong terciptanya budaya peduli lingkungan di kalangan siswa dan lingkungan sekolah, sehingga dapat menjadi pondasi bagi terciptanya masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

f.        Meningkatkan kepedulian sosial. Kegiatan pengelolaan sampah di sekolah dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan, dengan memanfaatkan sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, seperti donasi atau pengumpulan dana untuk kegiatan amal.

g.      Memberikan manfaat ekonomi. Sampah yang masih dapat dimanfaatkan, seperti kertas, botol plastik, atau kaleng, dapat dijual atau didaur ulang, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi sekolah.

Dengan demikian, kegiatan pengelolaan sampah di sekolah tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan. Program kegiatan SWMP mencakup :

  1. Wawasan sampah disekolah
  2. Workshop mengidentifikasi sampah disekolah
  3. Mengidentifikasi di lapangan kondisi sampah disekolah
  4. Mengkaji dan meneliti serta menentukan metode penanganan sampah di sekolah
  5. Menerpakan metode hasil kajian dan analisa sampah disekolah
  6. Mengevaluasi hasil penerapan
  7. Membuat sistem dan management pengelolaan sampah

Kegiatan SWMP Surabaya mengindentifikasi sampah di  sekolah, antara lain:

  1. Mengidentifikasi profil sekolah
  2. Menghitung Jumlah tibulan sampah (Sesuai SNI 19-3964-1994)
  3. Menghitung densitas sampah(Sesuai SNI 19-3964-1994)
  4. Menghitung komposisi sampah(Sesuai SNI 19-3964-1994)
  5. Mengidentifikasi perlakuan sampah yang sudah dilakukan
  6. Mendata fasilitas sampah dan pengelolaannya yang tersedia
  7. Menyimpulkan dan menyarankan
  8. Melampirkan dokumentasi hasil studi lapangan.

Dalam melaksanakan kegiatan project, hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

  1. Membentuk tim project (1 tim terdiri dari 10 siswa dan 1 pendamping) ”pelaksanaan boleh dibantu petugas kebersihan sekolah”
  2. Timbangan gantung Digital
  3. Alat ukur panjang (Meteran)
  4. Masker
  5. Sarung tangan
  6. Karung

Tidak lanjut kegiatan SWMP project antara lain : 

a.       Pertemuan lanjutan Worksop penanganan sampah di sekolah berdasarkan atas kajian yang sudah dilakukan sebelumnya masing masing sekolah

  1. Mengevaluasi dan monitoring program
  2. Membuat management pengelolaan sampah di sekolah masing- masing yang dilaksanakan secara berkelanjutan

Setelah membaca keseluruhan  kegiataan SWMP ini, sangat menarik bukan, ayo sukseskan kegiatan ini. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA