WEWE GOMBEL

Gerimis sore membasahi kampung Klonjot, gemercik air yang mengenangi jalan, membawa hawa dingin masuk ke rumah warga. Aroma hujan membuat orang malas keluar rumah, memilih tiduran di kamar masing-masing. Jalanan sepi dan hujan semakin lebat, sampai tiba waktu malam. Petir putih yang nampak di langit menyambar-nyambar dengan kerasnya, menjatuhkan sesosok tubuh kurus terlihat tulang tengkorak dan berambut panjang, orang-orang memanggilnya Wewe Gombel. Tubuh Wewe Gombel jatuh terhempas di salah satu rumah warga, asap hitam mengepul tergulung-gulung, dan lenyap beberap detik nampak penampakkan Wewe Gombel berdiri, kakinya tak menyentuh tanah tanpa berbusana, payudaranya besar dan memanjang sampai ke lutut bergerak sendiri, tengkorak wajahnya menyeramkan dengan lidah yang menjulur seperti anjing. Wewe Gombel, penculik bayi yang keluar waktu magrib, untuk dimakan membu...