TERROR SUANGGI II
Malam yang menegangkan membawa
kesedihan keluarga Putri, terbunuhnya Rajiya membuat mereka terpukul. Kematian
Rajiiya, paman Putri sangat menggenaskan. Lubang mengangga di bagian rongga
dada, isinya telah dilahap habis babi, jelmaan Bejo yang ganas dan rakus. Pemandangan
yang mengerikan, darah Rajiya yang masih tercecer membasahi lantai, kedua bola mata Rajiya
hampir keluar, lidahnya menjulur panjang.
Warga kampung
Cisarea geger mendengar berita pembunuhan
Rajiya. Mereka berduyun-duyun mendatangi dan menyaksikan mayat Rajiya, yang
masih blepotan darah. Geram amarah warga melihat sadisnya pembunuh Rajiya,
sebagian ada yang hanya menutup mata, takut melihat kondisi mayat. Tak lama
mayat Rajiya dibersihkan , dipasang kain
kafan dan dikebumikan di TPU Kalisun.
Sanak famili banyak berdatangan untuk berbelasungkawa dan mengikuti proses pemakaman Rajiya sampai selesai ke liang lahat.
Matahari pagi yang tertutup mendung hitam, hujan
rintik-rintik yang membasahi perkampungan, membawa hawa dingin menyelimuti warga. Di rumah Putri yang banyak
didatangi tetangga sekitar rumahnya, membantu
acara selamatan kematian Rajiya. Putri yang
asyik meracik bumbu-bumbu di dapur, tiba-tiba terhuyung-huyung memegangi
kepalanya yang pusing. Yuriah, ibu Putri
memegang anaknya dan mendampinginya berjalan ke kamar tamu. Putri duduk sambil
memejmkan mata. Kilatan cahaya, yang menyilaukan mata tiba-tiba memasuki kepala Putri, membuatnya kejang-kejang tak
sadarkan diri. Putri yang masih belum sadar, langsung berdiri sendiri seperti
ada yang menggerakkan anggota tubuhnya.
"Ha, ha, ha ha, kini aku
yang menguasai tubuh Putri".
"Putri, Putri, Putri kamu
ngomong apa nak".
Yuriah,
memeluk tubuh Putri dengan erat, sambil
memanggil nama anak semata wayangnya. Khawatiran dan rasa takut menghampiri
perasaan di hati, yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Air mata Yuriah mengalir deras membasahai pipi, sedih memikirkan kondisi Putri. Tubuh Putri, kerasukan
puluhan roh jahat, dengan kekuatan ilmu iblis suanggi, yang dimiliki Bejo, mampu melakukannya hal-hal yangg
mustahil menjadi nyata dengan jarak jauh
sekalipun . Putri yang lembah lembut menjadi liar, dan blingsatan. Putri
melompat sambil mengangkat rok panjangnya. Putri mendorong tubuh ibunya dan
melihat di depan pintu. Para tetangga yang sigap mengepung Putri , dengan memegang
tangan, dan kaki kuat-kuat.
Putri
yang masih kerasukan roh jahat, mengibaskan tangan dan kakinya dengan kuatnya,
membuat orang-orang roboh jatuh mencium tanah, Putri lebih kuat dari pada sebelumnya, Mata dan
bibirnya yang mungil berubah menyerupai
iblis, dengan lincah melompat dan berlari keluar rumah.
"Bejo,
calon suamiku aku datang tunggu aku".
"Putri,
putri mau kemana nak, Putri tunggu ibu".
Yuriah,
jatuh ndlosor mengejar Putri, para
tetanggapun kalah kuat memegang kaki dan tangan
Putri, yang melesat lincah bagai
punya seribu sayap, tak terkejar . Yuriah menangis histeris, memanggil-manggil Putri, Situasi yang menengangkan yang tak
pernah terpikir oleh Yuriah bakal terjadi .
Asap
putih yang bergulung-gulung tepat di depan mata Yuriah, yang menjelma menjadi
manusia tanpa kepala, berdiri.
"Yuriah, kamu jangan takut, Putri
baik-baik saja. Anakmu akan menjadi istri tuanku".
"Tidak, tidak enyahlah kau iblis!.
Manusia tanpa kepala itupun menjongkokkan badanya, rambut Yuriah dijambak dengan keras.
“Ingatlah
kata-kataku, kaupun akan mati bila menghalangi niat tuanku, Bejo”.
Setelah
dijambak, dilepaskan rambut Yuriah, membuat kepalanya membentur lantai. Tak
lama manusia tak berkepala menghilang. Tinggal Yuriah yang masih menagis
terisak-isak.
Putri terus berlari menuju pohon beringin
tempat Bejo yang masih duduk bersemedi,
memanggil Putri, dengan roh perewangan yang siap membantunya. Bejo yang lama
menunggu, kini berbuah manis, Putri
telah berdiri di depannya. Bejo tersenyum dan mendekati pujaan hatinya. Keinginannya
untuk menjadikan Putri, istri ke 7 segera terwujut. Nafsu bejatnya memburu,
tangan bejo, yang siap menyentuh Putri tiba-tiba, blaaaaaar!. Ada sinar putih
yang menghentikan tangannya. Bejo tersentak kaget dan mengusap tangannya yang
terbakar terkena kelebatan sinar, dan melihat siapa yang telah berani
melakukannya..
Surabaya, 8-Juni 2022
Kereeeeen abis critanya....bunda ee...
BalasHapusAlhamdulilah
HapusSemoga semangat untuk terus berkarya ibu Panca, salam literasi 😊
BalasHapusTerima kasih bu Motivasinya
HapusSalam Literasi 💪💪 Suksess selaluu bu pancaa..
BalasHapusSelaluu berkarya 🤩🤩