KEMBALI PULANG


 

Embun yang menetes di antara rerimbunan pohon, membawa desiran angin, kesunyian pagi ini terasa di hati. Hari yang kulalui terasa berat, kuingin melepas duka yang berkepanjangan,  yang selama ini mengganjal pikiranku. Kuingin merasakan kehangatan yang di tengah-tengah keluarga denganmu, adikku .  Agung, setahun lebih aku tak lagi melihatmu ada di dunia ini, kau meninggal karena covid 19, Juli 2021.

Kurindu suasana dulu, kehadiran adikku, Sulistyo Agung Prabowo, datang kembali membawa cahaya kehidupan, setahun sudah tak bertemu. Agung,  nama panggilan adikku, yang berhati baik, satu-satunya tempat curhat yang kupunnya. Agung. si pintar menyimpan rahasiaku, hingga dia meninggal, membawa kedukaan di keluarga besar. Adikku, keiklasanmu membantu sesama, kepedulianmu pada keluarga kecilku, cara terbaikmu mendamaikan hatiku di saat sakit, kau punya ruang sendiri di hati ini.

Agung, tubuh tambunmu yang besar, mampu mengangkat sepeda montorku ketika mogok, kau kuat, sabar dan mampu memahamiku dengan cara terbaikmu. Agung, kembalilah pulang, temuilah orang-orang yang selalu mendoakanmu dan merindukan sesosokmu, keluarga kecilmu.

Seandainya waktu bisa kuputar kembali, kuingin  menghilangkan takdirmu, agar tetap hidup, berkumpul bersama-sama dengan kedua orangtua tercinta. Kuingin menurut dan menyetujui apapun yang kau minta, adikku. Jasa-jasamu masih kuingat, ketulusanmu tak akan kulupa.

Kumerindu kehadiranmu di dunia ini seperti dulu, kuingin senyuman ibu kembali cerah menghiasi bibirnya, ibu tak mampu, menggantikanmu sebagai anak kesayangannya. Ibu kita  mengharap dan memohonn Allah SWT membuatmu hidup dan mendampinginya selama-lamanya .

Adikku, kata-kataku tak mampu melukiskan kebaikan dirimu, mentalmu sekuat baja, tak jatuh terhempas angin besar yang menghadang jalanmu. Adikku, kau lebih dewasa dari pada orang seusiamu.  Kekagumanku melihat cara mendidik anak-anakmu, mencari ilmu sampai ke Negeri  Mesir, dan puluhan lainnya. Kuingin bertemu denganmu walau lewat mimpi. Adikku, kembalilah pulang, jadilah obat penyembuh kerinduan ini.

 

 Surabaya, 23 Juli 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA