Bermain Fantasi Di Tulisan Fiksi

 



      Berfantasi atau berangan-angan sering saya lakukan , saat  ada waktu kosong, baik di tempat kerja maupun  di rumah. Berfantasi, saya lakukan  ketika masih duduk di bangku SD kelas 3, seringnya menonton TV film super hero. Film serial superman, batman, spiderman, the adventure of hulk, dan super boy, yang mempunyai keistimewaan pada kekuatan-kekuatan supernya. Kekuatan luar biasa dari manusia super, membuatku sangat  takjub, ingin menjadi salah satu wanita super hero, suatu saat nanti. Super hero yang mampu terbang di angkasa,  menghilang tiba-tiba atau mempunyai kekuatan yang luar biasa seperti film yang saya lihat.

. Berfantasi terkadang saya lakukan ketika mau tidur,  alhasil sampai terbawa mimpi  menjadi manusia super.     Suka mengingat-ingat serial film di TV, merekam  adegan-adegan itu dalam ingatan saya,  kejadian-kejadian supernatural menakutkan, dan tak    bisa melupakan begitu saja. Ingatan-ingatan kekerasan, menakutkan, menginspirasi saya dalam menulis cerita fiksi. Itulah sebabnya saya suka menulis cerita horror.

Bermain fantasi   positif , tertuang menjadi ide tulisan fiksi, mamang tidak sulit. Apalagi jika di dukung dengan tempat menulis. Sering saya mencari tempat menulisn tulisan fiksi di taman sekolah, atau di kamar. Menulis tulisan fiksi di taman, lebih cepat mendapatkan ide tulisan. Suasana sepi dan pemandangan yang Indah membuat  sense of writing lebih cepat bekerja. Lain halnya  menulis di kamar, banyak godaan yang tak terlihat. Menulis tulisan fiksi di kamar,  sering membuat perasaan saya terus berbicara. Mulai tempat tidur berbunyi, kipas angin bergerak sendri,  beberapa kilatan cahaya muncul di jendela kamar, padahal di lantai atas tertutup kere (potongan kayu tersusun menjadi lembaran). Bukan bermaksud menakuti, ini adalah nyata. Perasaan saya kadang mengatakan, ada pocong di sebelah pintu, di dekati arwah penunggu di belakangmu, seolah melukiskan kondisi di kamar tidur. Sampai saya harus membaca ayat-ayat suci  Al Quran untuk membentengi diri, dari gangguan mistis. Pernah kejadian, setelah memposting tulisan di RVL saya tertidur. Tak sengaja mata saya menangkap bayangan tangan putih di atas kepala. sontak saya tercenggang dan terbangun dari tidur. Ngeri jika teringat kejadian itu.

Bermain fantasi ketika menulis cerita fiksi, ide-ide menulis keluar begitu saja, sampai menjadi sebuah cerita. Tentu saja dalam menulis cerita fiksi harus memperhatikan  kaidah-kaidah menulis dengan benar. Hasil tulisan  horror yang tersimpan di blogger , menunjukkan  respon-respon takut, ngeri ketika membaca isi cerita. Ini berdampak menjadi  malas membaca tulisan horror saya. Padahal proses menulisnya biasa-biasa saja, dan tidak terkesan menakutkan. Grafik respon pembaca di blogger saya, masih rendah.

Surabaya 21 Juni 2021

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA