SIM C Ditembak Hidup Kembali
Surat
Izin Mengemudi (SIM) adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat kontrol,
dan data forensik kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan untuk mengemudikan Ranmor di jalan sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Untuk perpanjangan SIM pada
dasarnya harus dilakukan sebelum lewat masa berlakunya.
Ini adalah pengalamanku, memperpanjang SIM C. Setiap siang hari aku melewati jalan perempatan Kapas Krampung, untuk
belanja kebutuhan sehari-hari selalu melihat orang-orang berjubel kepanasan, dan antrian yang sangat panjang ketika lewat mobil SIM keliling. Mereka tetap melakukan protokol kesehatan, meski mengantri, mengurus perpanjangan SIM.
Proses memperpanjang SIM C, di mobil
SIM keliling terkadang memakan waktu 3 jam. Aku sendiri mengikuti rutinitas
pekerjaan WFO mulai pagi sampai sore di
sekolah, terkadang jadwal WFH, tidak
bisa di tebak kapan harinya. Sehingga aku terus menunda mengurus perpanjangan SIM. Persiapan
pembelajaran daring ini mulai menyiapkan materi pelajaran, absensi siswa, pemberian
tugas-tugas dan melakukan penilaian daring sehari-hari, terkadang saking sibuknya sampai
lupa dengan urusan yang lainnya.
Untuk memperpanjang SIM C, tak perlu
jauh-jauh di mobil SIM keliling, letaknya
sangat dekat dengan instansi kerjaku, SMPN 9 Surabaya. Cuman 5 menit nyampeknya,
tapi proses memperpanjang SIM, mulai cek kesehatan, dan pengambilan foto untuk
SIM baru, memakan waktu lama dan membosankan.
Siang itu aku lagi WFH, terik matahari
menyilaukan mata yang lumayan panas, aku membuka dompetku, ingin membeli es
dawet pengobat rasa haus di Pasar
krampung, tak sengaja melihat SIMku di dalam dompet . Aku
pikir, mungkin SIM C masih lama matinya. melihat batas waktunya sampai 10 Maret 2021, padahal sekarang tanggal
18 Juni 2021, berarti sudah terlambat bayar 3 bulan. Waduh kena denda nih,
pasti dimarahi petugas untuk memperpanjang SIM.
Laju sepeda montor, aku hentikan tepat
di depan mobil SIM keliling. Ada
rasa khawatir, ketika niatku mendekati
petugas mobil SIM keliling. Seorang si juru
parkir, mendekatiku dan bertanya.
“Mbak,
mau memperpanjang SIM?.
“Ya
pak. Tapi SIM C saya telat 3 bulan. Ndak pa pa kan?.
“Ya
ndak pa pa, tapi ngurusnya tidak disini lho Mabak.
‘Lho
, kan saya mau memerperpanjang SIM pak.
“Kalau
sudah 3 bulan SIMnya mati, harus mengurus SIM mulai awal mbak, di Kolombo. Kecuali….
“Kecuali
apa pak ?.
“Memperpanjang
SIM kilat, bayar Rp 700 ribu, cuman 30 menit selesai kok mbak. Mau ya? Dari pada kepanasan dan
ribet mbak, ngurus SIM mulai awal di kolombo sana.
Aku
diam dan bepikir tawaran si juru parkir
itu, dan akhirnya aku putuskan.
“Ya
sudah pak, saya bayar 700 ribu, tapi 30 menit jadi ya.
Senyum
mengembang si juru parkir, ketika aku
menerima tawarannya. Ternyata tidak hanya aku, beberapa orang, yang bermasalah
dengan SIM C juga ikut-ikutan nembak Rp 700 ribu.
Si
jukir, memberikan kursi padaku, dan beberapa menit, namaku dipanggil untuk
mengikuti sesi foto SIM. Hanya sebentar
prosesnya, dan SIM C baru telah jadi. Kini SIM C ku tlah hidup kembali,
Alhamdulilah.
Surabaya,
16 Juni 2021
Komentar
Posting Komentar