Menyikapi Gesekan Antar Teman


 

Ada pepatah, berupayalah memiliki teman karena hidup tanpa teman ibarat hidup di pulau gersang. Mempunyai teman bisa dibilang satu di antara hadiah terindah dalam hidup. Pertemanan dibina dengan baik menjadi sebuah persahabatan.  Memiliki banyak teman dalam hidup ini memang sangat baik manfaatnya dalam kesehatan.  Pertemanan yang solid dalam hidup dapat membantu meningkatkan kesehatan otak. Pertemanan juga membantu  mengatasi stres, membuat pilihan gaya hidup yang lebih baik, serta memungkinkan pemulihan dari masalah  kesehatan  dan penyakit lebih cepat .

Memupuk  pertemanan yang berkualitas dan membina hubungan baik, saling menghargai, percaya dan mendukung satu dengan lainnya, membentuk tali persahabaatan.  Tak semua pertemanan akan menjadi sebuah persahabatan yang baik,  kekuatan pertemanan akan teruji dengan berprosesnya waktu dan adanya kerikil-kerikil berduri yang tajamnya bisa menguatkan dan melemahkan diri. Kerikil-kerikil berduri terjadi,  bila bibit iri-dengki mulai merajai hati dan perasaan seseorang dalam pertemanan, Proses pertemanan akan benar-benar teruji dengan baik bila hubungan pertemanan mampu melewati  semua masalah dengan pikiran positif. Sebaliknya, kerikil tajam dalam pertemanan dapat melemahkan diri, bila tidak mampu membina hubungan dengan baik, saling menyalahkan dan mengutamakan suara diri sendiri.

Menyikapi gesekan-gesekan dalam pertemanan tergantung cara pandang kita dalam menyikapi  permasalahan. Tak ada perjalanan tanpa rintangan,  tak ada orang sukses tanpa mengalami cobaan-cobaan yang berarti. Semua perlu proses pendewasaan diri untuk berpikir positif baik buruknya dalam bertindak.

Menyikapi gesekan dalam pertemanan, bagi kaum hawa umumnya masalah-masalah yang dianggap kecil bisa menjadi besar. Celakanya. masalah kecil selalu mampir di hati, keberadaan tidak membawa kedamaian, hanya beban yang mengendap tambah lama semakin membesar dan tumbulah rasa kebencian, yang tak kunjung usai dan berkarat menjadi penyakit. Umumnya kaum adam selalu mengedepankan otak dari pada perasaan yang berbicara. Kaum  adam tidak menganggap masalah kecil menjadi besar, mereka mudah memaafkan, meredam masalah itu hingga seolah-olah tidak pernah terjadi masalah.

Menyikapi gesekan dalam pertemanan, berbuat baik itu sangat perlu, tapi bukan abang-abang lambe (menurut bahasa jawa), yang artinya hanya pura-pura baik, di depan atau sebagai kedok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu saja.  Berbuat baik didasari oleh suara hati dan dibuktikan dengan perbuatan yang positif. Sebaiknya dalam pertemanan, mampu membatasi keterbukaan yang menjadi rahasia diri,  dan tidak semua rahasia, diumbar-umbar ke orang lain, cukup di simpan hati. Kita tak pernah tahu usia pertemanan, ada baiknya untuk bersikap hati-hati dan selektif   mana yang baik untuk dibicarakan, mana yang tidak pantas untuk dibicarakan.

Menyikapi gesekan dalam pertemanan, untuk saling  membina hubungan baik satu dan lainnya. Tidak menutup kemungkinan, sekarang jadi sahabat besok adalah musuh. Naudhubilah min dhalik. Menjalin pertemanan dengan niatan yang baik, untuk tujuan-tujuan yang baik.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA