Gerakkan literasi Sekolah Dengan Semangat Menulis


 

 

Siang tadi, ada kesenaangan tersendiri mendapatkan sertifikat penulis ISBN dari buku ‘Catatan Terindah Antologi memoar Upgrade Diri  ‘ yang telah terbit bukunya, dan saya  sumbangkan  di perpustakaan  sebagai bacaan bermutu untuk menambah keberagaman informasi dari buku serta ingin menggerakkan  geliat literasi di sekolah . Selain ingin menjadi penulis yang bermutu, harapan terbesar  saya, agar warga sekolah melakukan pembiasaan kegiatan literasi demi meningkatkan cara berpikir kritis para pendidik  sehingga berdampak positif ke peserta didik.

Mengerakkan budaya literasi di sekolah , bukan perkara  yang mudah. Mental dan karakter yang kuat dari para pendidik di sana  , sulit menggubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, utamanya dalam menggerakkan litersai sekolah, yang  terdapat  banyak hambatan. Gaya hidup dan kebiasaan obrolan mereka seputar,  makan-makan direstauran tertentu , ngrumpi, dan travelling. Jika mengikuti gaya hidup mereka , otomatis  akan mempunyai banyak teman.   

Mengalihkan perhatian warga sekolah untuk mau berliterasi, perlu dukungan bersama semua pihak untuk terlibat di dalamnya.  Saya  harus  menerima respon-respon  positif dan negatif , silih berganti berdatangan ketika saya mulai memposting tulisan di WA sekolah. Hampir setiap hari saya memposting tulisan, dengan harapan ada yang tertarik dan belajar menulis untuk menggerakkan literasi sekolah, tapi yang ada hanya,  seperti pepatah tong kosong nyaring bunyinya, ngomong yang dibesarkan tanpa ada kenyataan atau bukti yang konsisten. Memang menggerakkan kegiatan literasi ini, harus di mulai dari kesadaran diri sendiri, bukan dari perintah atasan.  Alasan-alasan yang sering muncul sebagai hambatan berliterasi adalah tidak punya waktu,  tak terbiasa menulis, sibuk dengan pekerjaan di sekolah, malas berpikir untuk menulis  atau karena alasan usia mendekati pensiun di jadikan alasan untuk tidak menulis. Kurangnya kemauan diri untuk menulis. Tetap keep fighting dalam berusaha, itulah yang penulis lakukan sampai saat ini.

Menulis bukan hanya memposting tulisan biasa, sesuai dengan kaidah-kaidah  cara menulis dengan tepat, menuangkan  tujuan dari isi tulisan secara eksplisit atau implisit,  mampu membuat pembaca mendapatkan value (nilai) dari tulisan yang telah terposting . Nilai menulis bukan  untuk mendapatkan pujian, atau hadiah. Tapi latihan dan semangat yang tumbuh dari diri sendiri, agar mampu menulis tulisan yang bermakna.

Menjadi seorang penulis jangan  cepat puas.  Penulis wajib mengupgrade diri dengan mempelajari media informasi yang menunjang kemampuan dalam  menuangkan ide berpikir untuk menjadi tulisan yang berbobot.  Penulis  harus  mau belajar macam-macam tulisan baik  fiksi maupun non fiksi. Penulis wajib belajar dan melatih kemampuan diri dalam meningkatkan mutu tulisan yang dihasilkan. 

Surabaya, 14 Juni 2021

Komentar

  1. Alhamdulilah, jadi bersemangat nulis lagi

    BalasHapus
  2. Saya sebagai képala perpustakaan merasa prihatin dengan kondisi saat ini Bu , sepi sekali tidak ada lagi yang baca buku. Duh...!

    Keren Bu tulisannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting mau keep fighting , keep trying , Insya Allah akan indah pada waktunya

      Hapus
  3. Mantap Bu, lanjut berliterasi di sekolah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANG PENDOSA

AYAH, MALAIKAT TAK BERSAYAP

IBU, SI PEMBUKA PINTU SURGA