Sambut Lebaran Dengan Pasang Gigi Palsu
Lebaran
kurang 2 hari lagi, aku mencoba bercermin dan tersenyum, ah masih kelihatan
gigiku yang tanggal satu. Kurang manis dipandang, tidak cantik, apalagi kalau
pas bicara dan tertawa harus aku tutupi mulutku, biar tidak kelihatan gigi
depanku yang tanggal satu.
Tiap
kali berkunjung di kediaman kedua Orangtua, selalu membahas gigi, gigi dan gigi
itu saja, memang kedua Orang tua berharap , aku segera pasang gigi palsu.
“Luki
ayo pasang gigi, mana gigi barumu. Ayo cepet dipasang gigi palsu, kamu jangan
malu-maluin Ibu dan Bapak ya.
Mendengar
kata-kata beliau, rasanya pingin aku pasang, tapi rasa takut masih ada, karena baru pertama kali ini
berurusan Dokter gigi.
Alasan
terbesarku , takut kalau pas makan
makanan yang agak keras , gigi palsuku bisa tertelan, tentu ini bisa berabe dan malu-maluin saja. Dorongan kedua Orang tua, Suami, Anak-anak, Saudara
semua menginginkanku pasang gigi palsu, dengan berat hati, aku rencanakan
pasang gigi secepatnya.
Siang itu aku melewati Taman Mundu
tambaksari, aku menemukan Dokter Gigi ahli pasang dan pembuatan kawat gigi. Tanpa ragu-ragu aku
beranikan membuka pintu, dan meminta Dokter gigi memasang gigi depan secara
permanen.
“Dok,
tolong pasang gigi palsu depan saya ya, tanpa sakit, tanpa suntik, tanpa rasa
pahit.
“Beres
Bu, hanya 15 menit, saya jamin selesai proses pasang gigi permanennya.
Proses
pemasangan gigi palsu dimulai. Kedua bibirku diganjal dengan tissue, lem
permanen mulai dioleskan ke gusi. Rasa panas mulai menjalar di bagian mulutku.
Menit demi menit aku habiskan dengan menutup mata, rasanya takut melihat
alat-alat pemasangan gigi dimasukkan ke mulutku.
“Bu,
jangan tegang ini mau selesai kok. Ayo mulutnya terus dibuka. Cobak digigit Bu,
nah begitu. Sudah selesai Bu.
“Ya
Pak terima kasih.
Alhamdulilah, selesai juga memasang
gigi palsu. Aku memandang wajahku di cermin, lumayan senyumku sekarang mulai
kelihatan manis. Gigi palsu yang terpasang, tingginya tidak sama dengan gigi
sebelahnya. Tak apalah, yang penting kini gigi palsuku sudah membuat
penampilanku beda. Aku mulai video call ke Ibu, dan langsung diangkat.
“Bu,
ini gigi palsuku Bu, bagus ndak?.
Sambil
tertawa aku menunjukkan gigi palsuku.
“Lho,
sudah pasang gigi? Alahamdulilah.
Ibuku,
tersenyum senang melihat gigi palsuku. Sambil tertawa-tawa.
Komentar
Posting Komentar