Mengubah Kebiasaan Suka Menulis

-


 

Hari ini genap 8 bulan saya mulai menggeluti kegiatan menulis. Kegiatan menulis memang diperlukan ketelitian, kesabaran,ketelatenan dalam mengasah kemampuan berpikir kritis untuk dituangkan dalam ide sebuah tulisan. Kebiasaan  menulis setiap hari yang selalu dilakukan dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi, mengasah kemampuan berbahasa, mengolah kalimat dengan susunan yang baik serta mengambil tema-tema yang layak untuk ditulis, bukanlah perkara yang mudah. Latihan-latihan yang terus diupayakan, menjadi seorang “Penulis” yang karyanya dapat dinikmati orang banyak.

Mengubah kebiasaan suka menulis, perlu keyakinan yang tinggi, hingga mampu menulis dan mencapai kualitas tulisan yang bagus tanpa mengedepankan kuantitas tulisan. Alhamdulilah di RVL (Rumah Virus Literasi) berisi Penulis Profisional  dan handal yang setiap waktu bisa  membagikan ilmu menulis seperti Pak Khoiri, Pak Ngainun, Bu Kanjeng serta para penulis lainnya, menjadi   tokoh-tokoh yang menginspirasi saya, untuk maju bersama dalam mengembangkan ilmu menulis. Walau kemampuan saya masih belum seujung kuku para tokoh yang selalu menyemangati saya  dalam menulis. Ketika pekerjaan lagi menumpuk, postingan-postingan Pak Khori di status WA, seakan memberi pencerahan harapan untuk mendalami ilmu menulis. Bu Kanjeng yang tak habis-habisnya mendorong saya untuk suka menulis. Sampai saya merasa berdosa jika tidak memposting tulisan walau sehari saja.

Mengubah kebiasaan suka menulis, perlu ketegasan dalam mengambil sikap “lebih baik menulis dari pada ngobrol yang tidak perlu’. Ini terjadi, ketika teman-teman sekerja menyuruh saya bergabung untuk ngobrol, tapi saya tolak dengan sopan, karena menulis adalah kegiatan baik dan penting untuk dilakukan. Tak salah jika saya selalu duduk di barisan paling belakang dan mojok sendiri.

Mengubah kebiasaan suka menulis, telah mengubah dunia saya. Dulu untuk membaca buku-buku fiksi, saya paling anti melakukannya. Kini saya mempunyai beberapa buku, hasil menulis bersama kolaborasi dengan para penulis-penulis senusantara yang dididik langsung oleh Bu Kanjeng.  Karya menulis menjadi sebuah buku, menjadi kebanggan saya tersendiri, dan tak lagi merasa malu untuk menunjukkan kepada teman-teman kerja, bahwa ternyata saya mampu  menulis walau harus sering menimba ilmu dari para Penulis di RVL

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKAN POCONG BIASA

-
Gambar
       P ocong mahluk halus, yang berpakaian putih, di atas kepalanya terikat tali, terbang ke atas melewati pepohonan, terkadang melompat-lompat dan menghilang dalam gelapnya malam. Penampakan pocong yang membuat orang takut dan melarikan diri, tatapan matanya tajam berkilau, seperti kucing sedang menyerigai,.   Pocong putih tak mampu berjalan normal, kaki dan tangannya terikat kain kafan,   hanya   melompat, maju mendekat korban. Penampakan mahluk satu ini yang muncul tiba-tiba, menunjukkan wajah aslinya, terkadang terlihat tanpa wajah atau wajahnya telah rusak, matanya berwarna merah menyala. Tali pocongnya bergerak kesana-kemari mengikuti gerakan tubuhnya. Bila dihadang pocong   orang-orang   berteriak minta tolong, dan   berlari pontang panting, kadang sampai ngompol di celana.       G adis tiga serangkai itu   aku , Wini dan Cimul bersahabat belasan tahun mulai kelas 1 SDN Pucung Mas Ponorogo, s...
Baca selengkapnya

BAKSO LIUR KUNTILANAK

-
Gambar
        S iang terik matahari panas , warung bakso Lumayan, yang terletak di jalan Tenggumung no 89 sisi jalan raya tampak ramai sekali, puluhan   motor terparkir di depan.warung makan yang didatangi pelanggan , dari   mulai anak-anak, dewasa dan orang   tua yang duduk menyantap semangkok bakso pentol daging sapi dengan ukuran jumbo. Kuah berkaldu agak mengental tercium wangi, berwarna kecoklatan, aneh memang, harusnya sedap kuah baksonya,   menggungah selera makan, untuk mampir makan di warung bakso. Tak banyak orang tahu, warung Lumayan tak menjual bakso biasa, melainkan bakso liur kuntilanak.   Seorang kuntilanak berada di dalam sebuah   kamar tersendiri, gelap tanpa ada lampu, cahaya mataharipun tak bisa masuk. Ruangan tertutup tak sembarang orang bisa masuk, terdapat timba besar berisi   kembang tujuh rupa,   beberapa panci besar tanpa ditutup tampak   kuah yang penuh     pentol bakso, menunggu tetesan air ...
Baca selengkapnya

WEWE GOMBEL

-
Gambar
      Gerimis sore membasahi kampung Klonjot, gemercik air yang mengenangi jalan, membawa hawa dingin   masuk ke rumah warga. Aroma hujan membuat orang malas keluar rumah, memilih tiduran di kamar masing-masing. Jalanan sepi dan hujan semakin lebat, sampai tiba waktu malam. Petir putih yang nampak di langit menyambar-nyambar dengan kerasnya, menjatuhkan sesosok tubuh kurus terlihat tulang tengkorak dan   berambut panjang, orang-orang memanggilnya   Wewe Gombel. Tubuh Wewe Gombel jatuh terhempas di salah satu rumah warga, asap hitam mengepul tergulung-gulung, dan lenyap beberap detik   nampak penampakkan Wewe Gombel berdiri, kakinya tak menyentuh tanah tanpa berbusana, payudaranya besar dan memanjang sampai ke lutut bergerak sendiri, tengkorak wajahnya menyeramkan dengan lidah yang menjulur seperti anjing.               Wewe Gombel, penculik bayi yang keluar waktu magrib, untuk dimakan membu...
Baca selengkapnya