Sehari jadi Wonder Woman
Malam
ini udara dingin tertiup angin, pemandangan langit saat bulan purnama sangat
indah, aku melihat jalanan kampung sepi sekali. Tiba-tiba teriakan keras minta
tolong, berasal dari gang pojok. Dengan sigap aku membuka bajuku menjadi wonder
woman, ya akulah wonder woman itu.
Aku
melompat dari lantai 1 rumahku dengan
gesitnya, mendekati asal suara minta tolong. Segera aku lepaskan tali ajaibku
untuk menangkap pencuri itu, yang berlari jauh 500 meter dariku. Aku mengejar
pencuri, mataku bersinar tajam, meski tak ada lampu penerang jalan. Aku berlari
secepat kilat, menhadang pencuri dengan sikap tegap. Pencuri itu berhenti
berlari melihatku. Todongan pistol
ditembakkan ke arahku. Aku menangkis setiap peluru yang menerjang tubuhku. Tali
ajaib ku putar-putar dan mengenai tubuh pencuri itu . Tapi serangan lain menimpaku.
Seseorang melempar batu, mengenai bahu, dan berdarah. Aku usap darah yang mengucur
dari bahuku, dan menoleh ke belakang, ternyata 5 kawanan sesama pencuri, telah
menhadangku. Tanpa ada aba-aba kawanan pencuri, mulai menembak, dan memukul aku
dari arah depan dan belakang. Kembali aku melompat dan menghujani tendangan
mematikan pada mereka. Nyali kawanan pencuri benar-benar tangguh. Mereka
mengeluarkan pedang, dan mengarahkannya padaku. Pelipisku terluka terkena
sabetan pedang yang tajam. Aku kerahkan tenaga yang ku punya sambil,
mengepalkan tanganku menghantam satu persatu kawanan pencuri itu. Pertarunganku
dengan kawanan pencuri berlangsung sengit. Satu wanita melawan 5 pria
sekaligus. Sampai akhirnya, kawanan pencuri kehabisan tenaga dan mereka semua
tumbang. Aku mengikat tangan mereka dengan tali ajaib yang sangat kuat.
Tiba-tiba,
“byuuuuur, seember air menyiram tubuhku, yang kini basah kuyub.
“Ayo
bangun, jangan ngelindur. Suara Kakakku.
Aku
duduk dan masih menikmati mimpiku. Ya Allah, aku mimpi jadi wonder woman
rupanya hari ini. Sambil senyum-senyum
sendiri, aku mengambil handuk untuk segera mandi.
Komentar
Posting Komentar