Cerita Horror : Hantu Beranak


 

 

      Udara malam itu terlalu dingin. Tiupan angin yang kuat membuat rerumputan di dekat sungai mulai bergerak sendiri. Suara tokek bersahut-sautan tak henti-henti. Aku mulai gelisah, sejak sore tadi memancing, tak  ada satu pun ikan yang memakan umpanku.

        Ah, mungkin ikan-ikan udah mau bobok, jadi ndak makan umpanku. Aku menunggu dengan sabar tapi mulai takut sendirian. Kanan-kiriku sepi tak ada orang. Sambil menunggu dapat ikan, rintikan hujan mulai membasahi tubuhku. Tambah lama, hujan semakin deras, akhirnya aku putuskan untuk berlari mencari tempat berteduh. Sebuah gubuk tua, yang diterangi lampu tampak sepi dan tak berpenghuni. Aku berteduh di depan gubuk tua itu. Samar-samar, aku mendengar suara tangisan bayi, di dalam gubuk.

        Aku penasaran dan mencoba mengintip dari lubang kunci pintu, benar saja ada seorang bayi tergeletak dan menangis sendiri. Heran, kok ada bayi menangis sendiri di gubuk tua itu. Aku coba mengusap-usap mataku dan mendekatkan mataku di lubang kunci pintu. Ternyata, ada seorang wanita berbaju putih tergeletak tak sadarkan diri, seperti habis melahirkan. Bagian bawah baju itu, terdapat darah yang membasahi lantai dan bayi itu. Aku terperanggah dan keringat dinginku membasahi lengan bajuku. Pintu gubuk itu masih keadaan terkunci, aku pun mulai mencoba membuka pintu. Beberapa saat, aku tak mendengar suara tangisan bayi lagi. Aku mengintip kembali lubang pintu. Aneh Ibu dan bayinya tidak ada. Aku merasakan ada yang berdiri di belakangku. Ku tengok dan Ya Alloh, Ibu berbaju putih dan bayinya telah berada di depanku. Matanya melotot, bibir berdarah  dengan rambut yang terurai panjang mengawasiku sambil tertawa. Tanpa di komando lagi aku berteriak, Han, han, hantu beranaaak, sambil berlari pontang-panting aku meninggalkan gubuk itu. Terdengar dari kejahuan, suara cekikin hi,hi,hi dari hantu beranak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKAN POCONG BIASA

PAHLAWAN PEMBERANI SEKOLAH

KERANDA MAYAT TERBANG