Tak Sampai Hati Melihat Air Mata Ibu


Sore tadi hatiku tergerak ingin mendengar suara Ibu. Bayangan Bapak dan Ibu mulai minggu lalu, sudah di pelupuk mata. Rindu rasanya ingin mengetahui khabar Mereka berdua. Menekan nomor HP Ibuk, dan aku mulai menyapa.

“Assalammualaikum wr wb….Ibuk Ibuk.

“Luki, ada apa luk.

“Ibuk , masak apa? Ibuk puasa  kan.

“Ya puasa. Ibu nggak masak.

“Buk, suara Ibu  kok seperti menangis ya, ada apa

“ Iya Luk Mbakmu. Yang sudah berani melawan Ibuk.

“Ya Buk, jangan menangis  aku ke rumah Ibuk sekarang.

Usai berbuka puasa, aku ke rumah Ibukku , yang jaraknya dekat. Di depan pagar rumah kelihatan gelap, lampunya dimatikan hanya lampu jalan yang menerangi pagar rumah Ibu. Ku tekan bel berkali-kali , akhirnya Bapak yang keluar membukakan pintu pagar. Aku mencium  tangan Bapak dam Ibu, ada kerinduan yang mendalam di hati. Aku mengikuti Bapak yang duduk di ruang tamu, Ibuku sibuk menyiapkan kolak pisang untuk ku makan. Kemudian Ibu duduk dan mulai bercerita. Aku melihat, rambut putihnya yang sedikit keluar dari mukena yang dipakai Ibu. Wajahnya yang cantik, putih meski  kelihatan guratan-guratan di pipi. Aku mendengarkan setiap kalimat yang keluar di bibir Ibu, dan air matanya menetes deras menahan sedih, karena mendengar “kalimat kasar” dari Kakak pertamaku. Ku usap lelehan air mata Ibu.

“Bu, jangan menangis, aku juga ikut sedih. Sudah jangan dipikiri Bu.

“Gimana tidak dipikiri, Ibu yang mendidik Kakak perempuanmu, tapi sekarang berani melawan Ibu.

“Sudah Bu, Sudah.

Aku peluk dan menciumi pipi  Ibuku dan berbisik “I love U mother.

Ibu masih menangis sedih. Rasanya ait mataku juga mulai berkaca-kaca. Bagaimana aku tidak ikut sedih, bila melihat Ibu menangis.

Melihat Bapak, yang pendengarannya sudah terganggu dan tak lagi memahami apa saja yang aku bicarakan dengan Ibu. Aku pandangi wajah Bapak, Ya Alloh, harusnya aku bersyukur masih mempunyai ke dua Orang tua, yang menyayangi aku dengan sepenuh hati.

Ibu, aku tidak sampai hati melihatmu menangis. Tapi aku harus berbuat apa, Kakak perempuanku, sangat keras dan tak akan mau menerima nasehatku. Satu-satunya yang bisa menasehatinya  adalah Kakak ke dua dan Kakak ke tiga, yang masih punya kharisma untuk mengingatkan Saudara satu dengan lainnya. Semoga Ibu bisa kuat dan sabar menerima semua ini dengan hati lapang. Amin.

 

 

Komentar

  1. Ibu adalah surga buat anak-anaknya. Sayangi ibu ...

    BalasHapus
  2. IONQQ**COM
    agen terbesar dan terpercaya di indonesia
    segera daftar dan bergabung bersama kami.
    Whatshapp : +85515373217 :-* (f)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUKAN POCONG BIASA

PAHLAWAN PEMBERANI SEKOLAH

KERANDA MAYAT TERBANG